Dikatakan pesawat tak berawak, atau kendaraan udara tak berawak (UAV), telah "dihancurkan" di dekat Kupiansk, sebuah kota di wilayah Kharkiv yang baru-baru ini direbut kembali oleh Ukraina.
Pakar militer mengatakan pesawat tak berawak Iran akan berguna bagi Rusia untuk pengintaian dan sebagai amunisi yang berkeliaran yang dapat menunggu waktu mereka dalam menemukan dan menyerang target yang sesuai.
Melansir eurasiantimes.com, berdasarkan laporan media Ukraina, pasukan Ukraina dilaporkan melakukan kontak dengan pesawat tak berawak di dekat Kupiansk selama serangan Kyiv di front timur, yang telah menembus pertahanan Rusia di sekitar Kharkiv.
Pada bulan Juli, intelijen AS telah memperingatkan sebelumnya bahwa Teheran dapat mengirim ratusan pesawat tak berawak ke Rusia untuk mendukung perangnya di Ukraina.
Meskipun Iran awalnya membantah laporan itu, bos Garda Revolusi paramiliternya baru-baru ini membual tentang mempersenjatai negara yang kuat di dunia itu.
Dalam beberapa dekade terakhir, Iran telah muncul sebagai kekuatan drone yang sangat besar.
Terlepas dari pembatasan impor teknologi, Teheran telah memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama yang dapat mengembangkan berbagai drone asli.
Iran telah mengukir ceruk keuntungan untuk dirinya sendiri dengan mengekspor drone untuk melayani tujuannya sendiri, seperti mempersenjatai Hizbullah dengan drone untuk menyerang Israel dan Houthi dengan teknologi drone untuk menargetkan Arab Saudi.
Sementara itu, Iran mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan Rusia karena sanksi yang melumpuhkan yang dikenakan pada negara itu setelah kegagalan kesepakatan nuklir pada 2018 ketika Presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut.
Kehebatan Drone Shahed-136
Teheran dilaporkan memiliki beberapa varian drone Shahed.