Dia dibekali dua mesin D-30F6, yang membantu pesawat memiliki jangkauan dasar 1900 mil dan kecepatan tertinggi Mach 3 di ketinggian tinggi.
MiG-31 dilengkapi dengan radar antena array bertahap tetap SBI-16 Zaslon, salah satu yang paling canggih di dunia, untuk mendukung tugas pertahanan udara jarak jauh dan ketinggiannya
MiG-31 dapat menyerang target udara dengan berbagai kombinasi rudal jarak jauh dan pendek selain meriam Gsh-6-23 23mm.
MiG-31 dapat terbang dengan kecepatan tinggi dan ketinggian rendah, berkat bodinya yang ramping dan aerodinamis.
Pesawat ini dibangun untuk melacak beberapa target di ketinggian secara bersamaan.
Rusia telah memutuskan untuk mengembangkan beberapa varian MiG-31 yang diperbarui yang akan memungkinkan Foxhound untuk melanjutkan layanan selama bertahun-tahun.
MiG-31BM adalah yang paling terkenal.
MiG-31BM adalah salah satu varian MiG-31 yang paling kuat.
Ini adalah pesawat tempur multiguna, cepat, jarak jauh dengan kekuatan untuk menghancurkan target udara dan darat.
MiG-31BM mencakup avionik yang ditingkatkan, kontrol hands-on-throttle-and-stick (HOTAS), tampilan multifungsi warna kristal cair (MFD), sistem komputer onboard yang kuat, hubungan data digital, dan radar array bertahap.
Ia memiliki kemampuan mencegat 24 target sekaligus.
MiG-31BM awalnya dimaksudkan untuk membawa rudal hipersonik Kinzhal, tetapi MiG-31K yang akhirnya dipilih.
Menurut Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, MiG-31K digunakan untuk menyerang target di awal invasi Rusia 2022 ke Ukraina dengan Kinzhals.
Hanya 10 hingga 20 MiG-31K yang telah ditingkatkan untuk menembakkan Kinzhal.
Pesawat tempur pencegat Rusia ini juga telah mencegat pesawat mata-mata NATO dan jet tempur dan berpotensi akan terus dikerahkan untuk waktu yang lama.
Pada bulan Januari, publikasi Sohu yang berbasis di China telah menyebut pesawat tempur pencegat MiG-31 Rusia sebagai “pembunuh misterius". (*)
Source | : | Eurasian Times |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar