MiG-31BM awalnya dimaksudkan untuk membawa rudal hipersonik Kinzhal, tetapi MiG-31K yang akhirnya dipilih.
Menurut Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, MiG-31K digunakan untuk menyerang target di awal invasi Rusia 2022 ke Ukraina dengan Kinzhals.
Hanya 10 hingga 20 MiG-31K yang telah ditingkatkan untuk menembakkan Kinzhal.
Pesawat tempur pencegat Rusia ini juga telah mencegat pesawat mata-mata NATO dan jet tempur dan berpotensi akan terus dikerahkan untuk waktu yang lama.
Pada bulan Januari, publikasi Sohu yang berbasis di China telah menyebut pesawat tempur pencegat MiG-31 Rusia sebagai “pembunuh misterius". (*)