Beberapa pekan terakhir pasukan Ukraina semakin aktif di wilayah selatan. Mereka mulai maju ke wilayah utara dari Kharkiv sejauh 50 km. Kepala komandan pasukan Ukraina, Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, mengatakan bahwa pasukannya juga menekan ke selatan dan timur di wilayah yang sama.
Dalam pernyataannya, Zaluzhnyi mengatakan Ukraina telah merebut kembali lebih dari 3.000 km persegi bulan ini.
Kondisi ini diprediksi akan membuat Rusia segera menarik pasukannya dari wilayah tersebut. Di sisi lain, pertempuran sepertinya akan terus berlanjut di sekitar kota Kupiansk dan Izium.
Pada hari Sabtu (11/9/2022), kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah memerintahkan pasukan untuk meninggalkan daerah sekitar kota Izium.
Dilansir dari Reuters, kelompok nasionalis Rusia telah mendesak Presiden Vladimir Putin untuk segera melakukan gebrakan demi memastikan kemenangan dalam perang. Militer Rusia disebut mulai kehilangan arah, terutama setelah mereka meninggalkan benteng utamanya di timur laut Ukraina.
Situasi Genting di Sekitar PLTN
Operasi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia akhirnya dihentikan dengan alasan keamanan. Langkah ini diambil menyusul upaya pemulihan saluran listrik cadangan untuk menghubungkan pembangkit tersebut dengan jaringan listrik Ukraina.
Sementara itu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga telah mengkonfirmasi pemulihan jalur pasokan listrik dari PLTN tersebut. IAEA akan memastikan agar PLTN bisa mendapatkan daya untuk mendinginkan reaktornya.
Pertempuran di sekitar PLTN Zaporizhzhia sempat membuat khawatir Eropa karena menimbulkan risiko kebocoran nuklir. Kedua pihak sempat saling menyalahkan sebelum akhirnya lokasi tersebut disterilkan.
Dinamika Diplomasi dan Perdagangan
Akhir pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut bahwa Rusia akan melakukan segalanya untuk mematahkan semangat Ukraina dan Uni Eropa pada musim dingin nanti.