GridHot.ID -Pertempuran Rusia dan Ukraina terus berlangsung.
Diketahui, hingga saat ini, belum tampak tanda-tanda perdamaian dari Rusia dan Ukraina.
Bahkan, belum lama ini, beredar video yang memperlihatkan pertempuran jarak dekat antara Rusia dan Ukraina.
Mengutip tribun-timur.com, beredar rekaman di Telegram pada Sabtu, (17/9/2022) yang memperlihatkan pertempuran jarak dekat Tank Milisi Republik Rakyat Donetsk vs kendaraan lapis baja Ukraina.
Dalam keterangan unggahan disebutkan drone berhasil merekam aksi pertempuran antara Tank DPR dengan kendaraan lapis baja Ukraina.
Tanker OBTF DPR "Kaskad" diklaim mengirim rentetan serangan kepada neo-Nazi dan kendaraan lapis baja Ukraina di Donbass.
Tampak sejumlah kendaraan Ukraina luluh lantak setelah dihantam serangan Rusia.
Sayangnya, tidak dijelaskan jumlah korban yang berjatuhan akibat baku serang ini.
Asap hitam tampak mengepul saat kendaraan Ukraina dihantam serangan Rusia.
Diketahui, hingga kini, invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-206 pada Sabtu (17/9/2022) sejak dimulai pada 24 Februari lalu.
Sementara itu, dilansir GridHot dari Kontan.co.id, sekitar dua pekan lagi perang antara Rusia dan Ukraina akan memasuki bulan ketujuh. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda perdamaian. Jual beli serangan justru semakin gencar di beberapa wilayah.
Beberapa pekan terakhir pasukan Ukraina semakin aktif di wilayah selatan. Mereka mulai maju ke wilayah utara dari Kharkiv sejauh 50 km. Kepala komandan pasukan Ukraina, Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, mengatakan bahwa pasukannya juga menekan ke selatan dan timur di wilayah yang sama.
Dalam pernyataannya, Zaluzhnyi mengatakan Ukraina telah merebut kembali lebih dari 3.000 km persegi bulan ini.
Kondisi ini diprediksi akan membuat Rusia segera menarik pasukannya dari wilayah tersebut. Di sisi lain, pertempuran sepertinya akan terus berlanjut di sekitar kota Kupiansk dan Izium.
Pada hari Sabtu (11/9/2022), kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah memerintahkan pasukan untuk meninggalkan daerah sekitar kota Izium.
Dilansir dari Reuters, kelompok nasionalis Rusia telah mendesak Presiden Vladimir Putin untuk segera melakukan gebrakan demi memastikan kemenangan dalam perang. Militer Rusia disebut mulai kehilangan arah, terutama setelah mereka meninggalkan benteng utamanya di timur laut Ukraina.
Situasi Genting di Sekitar PLTN
Operasi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia akhirnya dihentikan dengan alasan keamanan. Langkah ini diambil menyusul upaya pemulihan saluran listrik cadangan untuk menghubungkan pembangkit tersebut dengan jaringan listrik Ukraina.
Sementara itu, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga telah mengkonfirmasi pemulihan jalur pasokan listrik dari PLTN tersebut. IAEA akan memastikan agar PLTN bisa mendapatkan daya untuk mendinginkan reaktornya.
Pertempuran di sekitar PLTN Zaporizhzhia sempat membuat khawatir Eropa karena menimbulkan risiko kebocoran nuklir. Kedua pihak sempat saling menyalahkan sebelum akhirnya lokasi tersebut disterilkan.
Dinamika Diplomasi dan Perdagangan
Akhir pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut bahwa Rusia akan melakukan segalanya untuk mematahkan semangat Ukraina dan Uni Eropa pada musim dingin nanti.
Dalam pernyataannya hari Sabtu malam, Zelensky kembali mempertanyakan eksistensi dan peran Uni Eropa dalam konflik ini.
Terkait jalur ekspor biji-bijian Ukraina yang mulai berjalan, Inggris mengatakan 30% ekspor telah dikirim ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di Afrika, Timur Tengah, dan Asia.
Sebelumnya, Rusia menyebut bahwa hanya sebagian kecil dari biji-bijian tersebut benar-benar dikirim ke negara miskin.
Sementara itu, Menteri Transportasi Perancis mengumumkan akan segera menandatangani perjanjian dengan Rumania untuk membantu meningkatkan ekspor gandum Ukraina ke negara-negara berkembang termasuk ke Mediterania. (*)