Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua terus melakukan aksi teror di Bumi Cendrawasih.
Terbaru, KKB Papua membantai 4 pekerja proyek jalan Trans Bintuni-Maybrat, Papua Barat pada Kamis (29/9/2022).
KKB Papua juga melakukan aksi penyerangan terhadap pekerja yang berupaya menyelamatkan diri.
Para pekerja yang diserang KKB Papua seluruhnya merupakan karyawan CV Doreri Permai.
Melansir TribunPapuaBarat.com, pelaku pembantaian pekerja jalan Trans Papua Barat mempunyai hubungan dengan kasus penyerangan di Kisor, Kabupaten Maybrat.
Hal ini diungkapkan Dirkrimum Polda Papua Barat Kombes Pol Novia Jaya, Rabu (5/10/2022).
"Sudah ada sekira 11 pelaku penyerangan pekerja sudah teridentifikasi," ujar Novia.
Hal ini terungkap saat pihaknya melakukan pencocokan data dari video yang beredar di Teluk Bintuni.
"Kita sudah identifikasi 11 pelaku, di antara mereka ini ada yang masuk jadi DPO Kisor Maybrat," ungkapnya.
Mereka ini diakomodir oleh seorang pelaku dengan inisial MF.
"Pastinya dalam waktu dekat kita akan keluarkan daftar pencarian orang (DPO)," jelas Novia.
Sebelumnya, Kapolda Papua Barat Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan bahwa Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) diduga sebagai dalang penembakan 4 pekerja jalan Trans Papua Barat.
Dugaan itu berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian.
Di sisi lain, kelompok TPNPB-OPM juga mengaku bertanggung jawab atas penyerangan itu.
"Iya benar kelompok TPNPB," kata Daniel saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (30/9/2022).
Menurut polisi, kelompok TPNPB-OPM yang menembak pekerja proyek jalan Trans Bintuni Maybrat dipimpin Manfret Fatem.
Manfret Fatem, menurut catatan polisi, adalah buronan dalam peristiwa penyerangan Pos Koramil Kisor Maybrat akhir 2021.
Selain Fatem, polisi juga menduga Pimpinan Batalion Kowip, Barnabas Mu; Pimpinan Batalion Moskona Marthen Aikingik; serta Batalion Ovir Simon Orocomna dan Pimpinan Batalion Aikyum Mathias Aisasior; dan pimpinan Batalion Sair Paulinus Mu terlibat dalam penyerangan Koramil Kisor Maybrat dan penembakan para pekerja di Teluk Bintuni.
Seluruh nama-nama itu kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Sementara Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengonfirmasi bahwa peristiwa penembakan pada Kamis sore itu merupakan tanggung jawab dari kelompoknya di bawah komando TPNPB Kodap IV Sorong Raya, Denny Moss dan Zakarias Fatem.
"Kami siap bertanggung jawab atas tindakan ini. Kami sudah sampaikan perjuangan kami ini bukan minta uang atau proyek, kami minta merdeka," kata Sebby.
Bupati Manokwari Kutuk Kebiadaban KKB Papua
Diberitakan sebelumnya, 14 pekerja proyek di Teluk Bintuni diserang KKB Papua pada Kamis (29/9/2022).
Dari total 14 korban, 4 pekerja tewas, 10 dinyatakan selamat.
Bupati Manokwari Hermus Indou mengutuk keras kebiadaban KKB Papua.
"Kami mengecam dan mengutuk setiap tindakan yang tidak manusiawi dan sangat biadab, telah melanggar hak asasi manusia," kata Indou kepada TribunPapuaBarat.com, Senin (3/10/2022).
Menurut dia, kejahatan yang dilakukan KKB Papua sudah tidak manusiawi.
Indou mendesak TNI-Polri, khususnya Pangdam XVIII Kasuari dan Kapolda Papua Barat agar mampu melindungi dan menyelamatkan warga.
Ia berharap para pelaku pembunuhan itu segera bisa ditangkap dan diproses hukum.
Selain itu, Bupati juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serangan KKB Papua.
"Kiranya Tuhan senantiasa berikan penghiburan, kekuatan, dan ketabahan kepada keluarga korban, menerima kejadian ini dengan ikhlas," kata Indou.
Indou mengimbau kepada seluruh warga Kota Manokwari, untuk tetap waspada dan melakukan deteksi dini di lingkungan sekitar terhadap orang baru.
"Ada orang yang hendak masuk, menyusup dan mempropaganda," katanya.
Menurutnya, warga mesti mewaspadai individu atau kelompok yang hendak membuat konflik di masyarakat.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunPapuaBarat.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar