Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Teriak Takbir Lihat 1 Mayat Keluarga di Kalideres Saat Bulan Mei, Polisi Bongkar Hal Tak Lazim yang Dilakukan Korban ke Pegawai Koperasi: Almarhum Menghubungi

Desy Kurniasari - Selasa, 22 November 2022 | 17:25
Kolase Foto Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dan TKP Kalideres. Lari ketakutan sambil ucap Takbir, Kagetnya pegawai koperasi lihat jasad Reni Margaretha sejak Mei 2022.
Kolase Foto TribunJakarta

Kolase Foto Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dan TKP Kalideres. Lari ketakutan sambil ucap Takbir, Kagetnya pegawai koperasi lihat jasad Reni Margaretha sejak Mei 2022.

Baca Juga: Usai Temukan Pentunjuk Penting Kematian Keluarga di Kalideres, Polisi Sekarang Libatkan Psikolog Forensik hingga Ahli Racun, Sejumlah Dugaan Terpatahkan

"Jadi dokter-dokter sedang bekerja keras saat ini untuk mencari petunjuk sebab-sebab kematian," sambung Hengki.

Terkait motif, ia mengatakan bahwa pihaknya masih belum dapat menjelaskan lebih lanjut karena dibutuhkan kehati-hatian dalam menangani kasus itu.

"Ini teka teki yang rumit, namun yakin ini bisa kita pecahkan," katanya.

"Namun, memang butuh kehati-hatian. Jadi puzzlenya semakin jelas mengapa yang bersangkutan ini jual mobil, jual barang-barang itu untuk apa dan sebagainya," tandas Hengki.

Dilansir dari tribunjakarta.com, seorang saksi pegawai koperasi simpan pinjam kaget setelah sesosok mayat di rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.

Saksi itu bahkan sampai lari ketakutan sambil mengucapkan kalimat Takbir.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada 13 Mei 2022.

Mayat yang ditemukan adalah sosok K Reni Margaretha (68), istri dari korban Rudyanto Gunawan (71).

"Kemudian langsung keluar yang bersangkutan tidak ingin lagi melanjutkan proses gadai ini, pinjam uang ini. Langsung mengajak dua saksi yang lain segera keluar," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2022).

Di saat yang bersamaan, jelas Hengki, saksi dikejar oleh Budiyanto yang meminta agar jangan melapor polisi, RT, atau warga sekitar.

"Pada saat keluar ketemu saksi yang lain sudah kami ambil keterangan juga menyatakan yang sama bahwa sempat teriak Allahu Akbar dan salah satu saksi ini dikejar oleh Budiyanto. 'Tolong pak jangan sampai dilaporkan ke polisi, jangan dilaporkan pihak RT ataupun warga sini'. Dan ternyata tidak dilaporkan," ucap dia.

Source :Wartakotalive.comTribunJakarta.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x