Sementara itu, DVR CCTV seharusnya menampilkan momen kedatangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ke rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, serta memperlihatkan bahwa Yosua masih hidup sekitar pukul 17.12 WIB pada hari kematiannya.
Namun, tim penyidik Dirtipidsiber Bareskrim Polri memperoleh DVR CCTV yang sudah diganti, sehingga tidak menampilkan momen kedatangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi serta momen saat Yosua masih hidup.
Tim penyidik baru mendapat video rekaman CCTV itu setelah mendapatkan hard disk dari Kompol Baiquni Wibowo, di mana dalam hard disk tersebut terdapat duplikat rekaman CCTV yang dihapus.
Hard disk tersebut menyimpan video yang memperlihatkan momen kedatangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ke rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, serta memperlihatkan bahwa Yosua masih hidup sekitar pukul 17.12 WIB pada hari kematiannya.
"Durasi rekaman itu pada 8 Juli 2022 pukul 16.00 sampai 18.00, sekitar dua jam. Rekaman itu memperlihatkan sebelum dan setelah terjadinya pembunuhan, hanya di luar tapi," ujar Aditya.
Sementara itu, dilansir dari tribunjatim.com, Diryanto alias Kodir selaku asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo kembali menjadi sorotan karena pengakuannya.
Kali ini Kodir mengaku jika Ferdy Sambo sempat memasang sendiri CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kesaksian Kodir itu pun sempat membuat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tak percaya.
Bahkan Majelis Hakim menertawakan kesaksian Kodir lantaran dianggap tidak masuk akal.
Pasalnya hakim tak percaya jika seorang dengan pangkat tinggi memasang CCTV sendiri.
Awalnya Kodir mengungkapkan, Ferdy Sambo disebut yang membeli delapan CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.