Gridhot.ID - Komandan KKB Papua Egianus Kogoya sempat mengaku menculik pilot Susi Air.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sebelumnya dilaporkan pesawat Susi Air dibakar KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya usai mendarat dengan selamat di Distrik Paro.
Sebby Sambom selaku juru bicara KKB Papua sempat menyatakan bahwan pihaknya yang membakar dan menculik pilot pesawat Susi Air.
Diketahui memang distrik Paro sendiri merupakan salah satu wilayah kekuasaan Egianus Kogoya.
Markas TNI dan Polri belum ada di tempat tersebut sehingga masih sangat rawan teror dari KKB Papua.
Meski begitu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tak mau percaya begitu saja dengan pengakuan Egianus Kogoya dan Sebby Sambom.
Pihaknya bersama Polri berusaha menerjunkan tim gabungan untuk melakukan evakuasi terhadap para penumpang dan pilot asal Selandia Baru tersebut.
Namun dikutip Gridhot dari Tribun Papua, hingga kini, tim gabungan TNI-Polri masih mencari keberadaan pilot Susi Air di Distrik Paro Nduga, Provinsi Papua Pegunugan pasca aksi pembakaran pesawat dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, pada Selasa (7/2/2023).
"Pilot Susi Air tersebut apakah diamankan oleh KKB atau simpatisan KKB, dan kami belum bisa pastikan karena tim belum sampai ke Paro," ungkap Wakapolda Papua, Brigjen Ramdani Hidayat kepada Tribun-Papua.com saat jumpa pers di Polres Mimika, Sabtu (11/2/2023).
Ia mengatakan, pencarian pilot akan dilaksanakan terus susuai kesepakatan tim karena hingga saat ini keberadaan pilot belum diketahui.
"Kita belum tahu. Apakah pilot dimanakan KKB atau melarikan diri pasca pembakaran pesawat," katanya.
Lebih lanjut Wakapolda Papua menjelaskan, saat ini tim telah melakukan patroli menggunakan helikopter belum bisa membuahkan hasil karena kondisi hutan di daerah tersebut yang sangat lebat.
"Kami sempat menyusuri di jalan lintasan warga yang sudah jadi. Kita berharap pilot itu ada di situ, ternyata tidak ada, apalagi cuaca berubah begitu cepat," tuturnya.
Dikatakan, helikopter juga tidak bisa dipaksakan karena cuaca di daerah tersebut yang dengan cepat mengalami perubahan.
"Kita akan cari terus dan muda-mudahan pilot melarikan diri dan mendengar helikopter bunyi lalu dia keluar. Lainnya kalau dia diamankan KKB berarti harus disembunyikan," jelasnya.
Menurut Ramdani, pihaknya akan melakukan patroli setiap hari di wilayah Distrik Paro, Kabupaten Nduga dan sampai ketemu.
"Kalau sudah ketemu titiknya maka akan dilakukan penegakan hukum, karena kelompok Egianus ini banyak melakukan aksi brutalnya sejak 2018 lalu," ungkapnya.
Ia menyebut, daftar dosa Egianus sudah sangat banyak dan penegakan hukum juga harus dilaksanalan oleh TNI-Polri.
(*)