"Kan tidak benar, aku enggak tahu, nama aku dicantumkan di situ aku enggak tahu. Tahunya setelah jadi kasus," kata Irwandi di gedung Merah Putih KPK, Kamis (16/2/2023).
Irwandi bersikukuh tidak terkait dengan perkara gratifikasi yang menyandung Izil Azhar.
Politisi Partai Nanggroe Aceh (PNA) itu mengklaim, namanya dicatut Izil Azhar untuk menerima uang.
"Enggak ada, dia bawa nama aku kayaknya agar keras, agar mudah dikasih," ujar Irwandi.
Irwandi juga membantah dirinya menerima uang gratifikasi tersebut.
Menurutnya, uang itu digunakan Izil Azhar untuk dibagikan ke mantan panglima GAM.
"Ngakunya buat kasih ke panglima-panglima GAM," ujarnya.
Ia juga menyebut meski Izil Azhar menyandang status buron, namun nyatanya di Aceh tak pernah diburu.
"Izil enggak buron, status buron tapi di Aceh enggak buron, dari Sabang ke Aceh, Sabang ke Aceh," ujar Irwandi.
Ketika ditanya apakah Izil Azhar menguasai sejumlah wilayah di Aceh, Irwandi hanya menjawab mantan marinir itu berteman dengan polisi.
Meski demikian, Irwandi menepis Izil Azhar disembunyikan oleh oknum polisi.
"Dia kawan-kawannya polisi. Bukan diumpetin," kata Irwandi.