Pasalnya, pahlawan revolusi saja mendapat kenaikan pangkat anumerta cuma satu tingkat.
"Ibu & bapak josua yg saya hormati. Bapak tau ga pahlawan revolusi aja naik pangkat anumerta nya saja hanya 1 tingkat,"
"Knp kalian maunya naik 2 tingkat, dan bapak & ibu asal tau aja yah brp bnyk itu polisi yg gugur di papua di poso ga ada tuh org tua nya minta di bikinin museum & naik pangkat 2 tingkat."
"Padahal anak bapak & ibu sudah dpt keadilan di negeri Indonesia tercinta kita ini," sambungnya.
Tak lupa, Nikita ikut menandai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Joko Widodo.
"Tag ah @jokowi @listyosigitprabowo," pungkas Nikita.
Lebih lanjut, Nikita terlihat tak setuju dengan keputusan Majelis Hakim yang meringankan hukuman untuk terdakwa Bharada E atau Richard Eliezer.
Nikita bak sentil soal keadilan hukum bagi seorang penembak.
Ibu 3 anak itu juga membagikan potongan video kisah seorang pembunuh yang sudah mengantongi maaf dari keluarga korban, namun tetap dijatuhi hukuman selama 31 tahun.
"Bagaimana juga Bharada E kan dia tetap melakukan pembunuhan. Memaafkan bukan berarti meringankan hukuman yang di luar nalar dan kebiasaan vonis pada umumnya."