Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

KKB Papua Selalu Berpindah-pindah, TNI/Polri Akui Kesulitan Cari Lokasi Pilot Susi Air, Panglima TNI Yudo Margono: Mereka Berbaur dengan Masyarakat Sekitar

Akhsan Erido Elezhar - Selasa, 28 Februari 2023 | 19:25
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens.
TribunPapua

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebar foto dan video kondisi Susi Air Capten Philip Mark Mehrtens.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Keberadaan pilot Susi Air Philips Mark Methrtens (37) hingga kini masih misterius.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan 28 Februari 2023, diketahui, Pilot pesawat Susi Air Kapten Philips Mark Methrtens disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, di hutan Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Menanggapi belum diketahuinya keberadaan Kapten Philips, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pun angkat suara.

Kata Yudo, operasi pencarian itu telah memasuki hari ke-20 pada Senin 27 Februari 2023.

Menurutnya, tidak mudah menyelamatkan Philips karena kelompok kriminal bersenjata (KKB), penyandera pilot tersebut berpindah-pindah tempat.

“Jadi gerombolan yang tempatnya berpindah-pindah dan bersama-sama dengan penduduk. Nah ini kan tidak mudah untuk mengambil dari penduduk ini,” ujar Yudo di Mako Paspampres, Jakarta, Senin 27 Feburai 2023, lewat rekaman suara yang dikirimkan Puspen TNI.

Yudo juga mengatakan, belum ada target kapan operasi pembebasan itu dirampungkan. “Kita enggak ada target.

Itu tadi, mereka (KKB) berlindung selalu dengan masyarakat, malah dengan anak-anak.

Ya. kita usahakan ya sedapat mungkin kita laksanakan secara persuasif. Kita tidak mau masyarakat menjadi korban karena itu,” kata Yudo.

Baca Juga: Dipanjatkan untuk Memohon Perlindungan dan Menenteramkan Jabang Bayi, Ini Amalan Doa untuk Ibu Hamil

Ia juga mengatakan bahwa TNI-Polri masih mengedepankan cara persuasif untuk membebaskan pilot Philips.

Bupati Nduga dan tokoh masyarakat juga dilibatkan dalam upaya persuasif tersebut. “Negosiasi dilaksanakan oleh Pak Bupati dan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat. Kami fasilitasi usaha-usaha mereka,” ujar Yudo.

Adapun Philips yang merupakan warga negara Selandia Baru bersama lima penumpang Susi Air hilang kontak sesaat setelah mereka mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa 7 Februari 2023.

Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu diduga dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sesaat setelah mendarat.

Lima penumpang merupakan orang asli Papua (OAP). Kelimanya telah dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing. Sementara Philips masih dibawa KKB.

Pilot Masih Hidup

Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengatakan, Kapten Philips Mark Methrtens masih dalam kondisi baik hingga saat ini.

"Pilot ini dia orang barat dari Selandia Baru dan bisa menyesuaikan dengan kami untuk makan ubi, jadi tidak perlu khawatir dengan kondisinya, dan dia baik-baik saja," kata Sebby kepada Tribun-Papua.com melalui panggilan telepon kepada Tribun-Papua.com, di Jayapura, Senin (27/2/2023).

Untuk pembebasan kapten Phillips, kata Sebby, pihaknya bakal terus menunggu negosiasi dari negara-negara luar.

Baca Juga: Diboikot dari TV, Rizky Billar Kini Bekerja di Balik Layar dengan Profesi Ini, Suami Lesti Kejora Tak Menyangka Kontennya Jadi Trending

"Kami sudah mengeluarkan pernyataan-pernyataan, dan itu sudah tidak bisa ditarik lagi," ujarnya.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Pos-Kupang, 28 Februari 2023, untuk diketahui, Egianus Kogoya juga sempat meminta uang dan senjata kepada pemerintah bila ingin mendapatkan kembali pilot Susi Air, Philips Mark Merthens yang kini sedang ditawan.

Permintaan Egianus Kogoya yang juga pimpinan kkb papua di Kabupaten Nduga itu mengemuka, saat negosiasi pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru yang kini masih disandera.

Permimntaan Panglima KODAP III Ndugama itu dibeberkan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri di Mimika, Kamis 23 Februari 2023.

Kapolda Papua juga menyebutkan bahwa saat ini Kelompok Kriminal Bersenjata yang menyandera Pilot Susi Air, tak lagi berada di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Egianus Kogoya, lanjut dia, telah membawa pilot Susi Air keluar dari tempat persembunyian. "Jadi, kelompok yang membawa pilot ini sedang bergeser (keluar Nduga)," ujarnya.

Terhadap pergerakan KKB Papua yang membawa tawanan itu, kata Kapolda Mathius D Fakhiri, senantiasa terpantau.

"Dan, kita telah sampai pada titik itu dan sedang menunggu," ujar Kapolda Mathius D Fakhiri tanpa menjelaskan maksud 'sedang menunggu' yang ia diucapkannya.

Dikatakannya, saat ini aparat TNI-Polri terus berusaha mempersempit ruang gerak Egianus Kogoya dan kelompoknya.

Baca Juga: Ternyata Tak Sulit, Ini Menu Makanan Diet untuk Penderita Asam Lambung yang Bisa Dicoba di Rumah

Dengan begitu, operasi pembebasan pilot yang berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut, bisa segera diselesaikan.

"Mulai dari Paro, Alguru, Mugi, Mapenduma, anggota kita sudah ada di sana semua, termasuk di Kota Kenyam (ibukota Nduga)," kata dia.

Sudah Jalin Komunikasi

Pada bagian lain, Kapolda Mathius D Fakhiri juga mengungkapkan bahwa tim negosiasi sudah sempat menjalin komunikasi langsung dengan Egianus Kogoya.

Saat negosiasi dilakukan, Egianus Kogoya mengajukan satu syarat, yakni menyerahkan uang dan senjata. Dengan demikian, pilot jadi alat barter bagi KKB Papua.

Atas permintaan itu, Fakhiri mengatakan, permintaan Egianus terkait senjata dan amunisi, tak akan mungkin dipenuhi. Karena hal tersebut akan memperburuk situasi.

"Memang pernah dia menyampaikan tuntutan untuk bisa mengganti senjata dan uang," ujar Mathius di Mimika, Kamis 23 Februari 2023.

Akan tetapi, lanjut Kapolda, pihaknya tahu kondisi psikis kelompok tersebut. Apalagi kelompok itu berafiliasi dengan dengan kelompok politik yang suka memanfaatkan semua isu untuk politik.

Untuk itu, katanya, tim negosiasi akan berkomunikasi ulang dengan Egianus Kogoya agar Kapten Philip dapat segera dilepaskan dalam keadaan sehat.

Baca Juga: Akhirnya Ngaku Punya Utang, Ressa Herlambang Minta Maaf dan Langsung Bayar Cash Rp 17 Juta, Terkuak Sumber Uang Pembayaran

Dikatakannya, aparat keamanan tidak bisa membiarkan situasi penyanderaan Kapten Philip itu berlarut-larut. Apalagi kasus ini sudah menjadi atensi dunia internasional.

"Negosiasi yang sedang dilakukan aparat pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat ini kita kedepankan, tetapi tentu aparat TNI-Polri tidak akan berlama-lama menunggu," kata dia.

Untuk diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air itu setelah mereka membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Selasa 7 Februari 2023.

Sejak penyanderaan itu hingga saat ini aparat keamanan terus berupaya untuk membebaskan Kapten Philip.

Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz juga telah melakukan operasi penegakan hukum di tiga lokasi berbeda.

Hasilnya, puluhan barang bukti jejak Egianus Kogoya berhasil diamankan, seperti senjata api, kamera, serta alat komunikasi.

Menko Polhukam, Mahfud MD mengatakan, pilot Susi Air sesungguhnya sudah dibebaskan setelah posisi mereka berhasil teridentifikasi.

Namun tatkala TNI Polri hendak melakukan pergerakan, pemerintah Selandia Baru datang dan meminta agar tak boleh ada kekerasan dalam pembebasan sandera yang berkebangsaan Australia itu.

Permintaan itu pun direspon dengan mengedepankan negosiasi yang melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

Hingga saat ini belum ada hasil sama sekali terkait negosiasi tersebut. Untuk itu TNI Polri memberikan batas waktu sesuai standar prosedur yang dimiliki TNI Polri.

(*)

Source :Pos-Kupang.com TribunPapua.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x