"Iya marah sama Ayah, sampai sekarang enggak pernah kontak," kata Husen.
Selain pernah dianiaya, Husen mengaku dirinya merasa tak dianggap oleh ayahnya.
Pasalnya setiap Husen merantau ke luar kota, ia tak pernah sama sekali dihubungi.
"Setiap saya merantau enggak pernah ada keluarga yang ngabarin dari rumah," ujar Husen.
"Tapi kalau saya di rumah yang lain merantau saya disuruh ngabarin keluarga yang lain, disuruh nanyain," imbuhnya.
Di akhir wawancara, Husen mengaku dia adalah anak keenam dari delapan bersaudara.
"Saya 8 bersaudara, saya keenam, ayah kerjanya buruh serabutan," imbuhnya.
Sementara itu Narsidi ayah Husen hanya bisa diam dan tertunduk saat rumahnya di datangi wartawan.
"Saya tidak mau bicara banyak," ucap Narsidi dengan tatapan mata kosong.
Pria yang berprofesi sebagai petani tersebut memilih bungkam ketika diajukan sejumlah pertanyaan.
"Saya takut melewati batas," kata Narsidi pelan.