"Ibu sudah almarhum, ayah ada cuma udah lama enggak akur," kata Husen.
Husen menceritakan telah bertahun-tahun tidak berkomunikasi dengan sang ayah.
"Jarang komunikasi sama Ayah," ujar Husen.
Tak hanya itu, Husen pun mengklaim ketika berusia 11 tahun, dirinya pernah dianiaya sang ayah.
Karena penganiayaan itu, Husen mengaku mengalami kecacatan pada tubuhnya di bagian kiri.
"Dulu pas SMP pernah dipukul sampai akhirnya fisik sebelah kiri ini cacat," ujar Husen.
"Pas usia sekitar 11 tahun," tambahnya.
Meskipun hal itu terjadi belasan tahun lalu, Husen mengungkapkan hingga kini masih menyimpan kemarahan pada sang ayah.
"Iya marah sama Ayah, sampai sekarang enggak pernah kontak," terang Husen.
Selain pernah mengalami penganiayaan, Husen mengklaim ia merasa tak dianggap sang ayah.
Hal itu lantaran setiap Husen merantau ke luar kota, dirinya tak pernah sekalipun dihubungi.
"Setiap saya merantau enggak pernah ada keluarga yang ngabarin dari rumah," kata Husen.
"Tapi kalau saya di rumah yang lain merantau saya disuruh ngabarin keluarga yang lain, disuruh nanyain," tambahnya.
Husen mengaku dirinya merupakan anak keenam dari delapan bersaudara.
"Saya 8 bersaudara, saya keenam, ayah kerjanya buruh serabutan," terangnya. (*)
Source | : | Kompas.com,BangkaPOS |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar