Berbilang bulan tinggal di sana, DL mulai merasakan siksaan demi siksaan.
Bukan dari majikannya yang ASN ini tapi dari ibunya yang biasa disapa Oma. DL ditampar, ditendang hingga ditelanjangi.
"Oma sering main tangan. Saya sering ditampar, ditendang juga," cerita DL.
Kata DL, penyiksaan yang dilakukan SD alias Oma belum seberapa. Sebab ia pernah merasakan hal yang lebih parah dari SA.
Kala itu SA masih berada di Thailand. Setibanya di rumah, ASN ini malah menyiksa dan menganiaya DL dalam kondisi telanjang bulat.
Hanya gara-gara kurang bersih menyapu, tubuh DL sampai diseret. Padahal saat itu ia sedang mandi.
Pintu kamar mandi tiba-tiba dibuka saja oleh SA. Tanpa mengucapkan satu patah kata, ASN langsung menyeret tubuhnya yang masih bersabun lalu memintanya menyapu kotoran tersebut.
Saat itu DL sedang mandi dan tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka. Tanpa ngomong apa-apa, majikan menyeret tubuhnya yang masih bersabun lalu memintanya menyapu kotoran.
Sementara itu, DR, rekan DL, mengalami nasib yang tak kalah buruk karena sudah bekerja selama satu tahun.
Kelima ART kerap mendapat penganiayaan dari majikan dan ibunya. Bahkan, DR yang beralamat di Kabupaten Pesawaran masih membawa luka sayatan akibat cakaran. Luka itu masih baru.
Rasa curiga
Sebelum mengalami hari-hari buruk di rumah majikannya, DL mengungkapkan sempat ditawari kerja di perumahan Citra Land di Kecamatan Tanjungkarang Barat dengan gaji Rp 2,2 Juta.
Belakangan makelarnya memindahkan DL ke majikan bengis.
DL sempat curiga. Biasanya seorang ART akan berbicara lewat video call dengan calon majikannya. Begitu sebaliknya.
Tapi si ASN ini menolak dan lebih mengontak DL lewat telpon biasa.
Menurut kesepakatan awal dengan makelar, DL statusnya sebagai pengasuh anak majikan saja. Tapi belakangan semua pekerjaan rumah harus dipegangnya.
Nahas dirinya dan ART lain justru mendapatkan siksaan demi siksaan dari keduanya.
Saat ini kedua tersangka dijerat Pasal 44 dan Pasal 45 UU KDRT serta Pasal 80 UU Perlindungan Anak.(*)
Source | : | Wartakotalive.com,TribunJabar.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar