Alih-alih membantu sang anak kandung, S justru bungkam karena diancam tersangka, dan turut berperan saat E melahirkan anak-anaknya.
Sementara, aksi bertahun-tahun R juga diduga telah diketahui warga sekitar rumahnya.
Terbukti ia pernah diusir hingga terpaksa pindah rumah ke wilayah yang tidak terlalu jauh dari TKP.
Alih-alih melapor, warga sekitar ikut bungkam dan terkesan acuh mengenai hubungan inses ayah dan anak tersebut.
Hal ini pun semakin menyulitkan pihak berwajib untuk mendeteksi kasus tersebut.
"Saya kira (warga sekitar-red) tahu karena dekat dengan pemukiman penduduk," terang Edy.
"Akan kita teliti lebih lanjut, penting bagi keamanan dan ketentraman masyarakat," lanjutnya.
Menurut Edy, tersangka yang berprofesi sebagai buruh bangunan melakukan kejahatannya setelah bertemu dengan guru spiritual berinisial B pada 2011.
Dari sosok tersebut, ia mengaku mendapat bisikan agar melakukan inses dengan anaknya dan membunuh 7 bayi yang dilahirkan.
"Bahwa 2011 tersangka Rudi (R) kerja di Klaten sebagai buruh bangunan dan bertemu dengan B. Melalui B itu supaya melakukan hubungan dengan anaknya dan kalau melahirkan supaya dikubur," terang Edy.
"Selama 7 kali berturut-turut. Nanti kalau sudah datangi kuburan anakmu maka akan ada yang mengantarkan uang. Tetapi ini masih dalam pendalaman atau hanya karangan. Dan B ini sudah almarhum. Kita akan dalami kebenarannya," tandasnya.