Kelima perawat dan bidan itu akhirnya datang ke rumah Ibu Siti Maulia. Mereka meminta gelang bayi yang tertukar. Ibu Siti bahkan sempat menanyakan apakah bayi tersebut ikut tertukar.
Namun, para perawat dan bidan itu bilang yang tertukar hanya gelang saja. Pra perawat dan bidan akhirnya mengakui kelalaian setelah ada hasil tes DNA pertama dari Ibu Siti.
"Ibu Siti lahiran Senin, sedangkan Ibu D lahiran Selasa, jadi ketukernya di Rabu pagi sebelum pulang. Berarti kedua-duanya ini dipisah, bukan digabung atau di ruangan ibu dan bayi yang sama. Ketukernya Rabu pagi pas dimandiin itu, kan dikasih lagi ke ibunya, nah pas dikasih itu udah ketuker," jelas Rusdy.
Dilansir dari tribun-medan.com, kasus bayi tertukar di Bogor telah menemukan titik terang, setelah dilakukan tes DNA.
Dimana bayi ibu Dian dan Siti Mauliah dipastikan benar tertukar.
Kembali kebelakang kasus bayi tertukar ini, ibu Dian sempat ogah menjalani tes DNA untuk memastikan ibu sebenarnya dari dua bayi tersebut.
Diketahui, pihak yang sejak awal ngotot menghembuskan kabar bayi tertukar adalah Siti Mauliah.
Mendapat kabar soal kemungkinan bayinya tertukar dengan Siti Mauliah, Dian tak lantas percaya.
Wanita asal Kabupaten Bogor itu menceritakan, bahwa dirinya sempat ogah menggubris pertanyaan Siti Mauliah soal bayi tertukar.
Pun saat diminta melakukan tes DNA, Dian menolaknya karena sebuah alasan.
Yakni karena Dian merasa yakin bahwa bayi yang ia bawa dari RS Sentosa itu adalah anak yang ia lahirkan.
Source | : | Kompas.com,Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar