Ia mengatakan, sejak pulang dari rumah sakit pada 20 Juli 2022, Dian sama sekali tidak curiga bayinya tertukar dengan orang lain.
Karenanya saat tiba-tiba Siti Mauliah datang ke rumahnya pada 19 Desember 2022 dan menyebut bayi mereka tertukar, Dian dan suaminya, Hartono justru heran.
"Sebenarnya saya bukan nolak, jadi kita syok awalnya. Kita enggak tahu awal-awal bu Siti datang ke rumah, saya lagi kerja, ketemu sama keluarga suami. Itu bayi sudah 5 bulan. Kita ngerasa enggak ada yang berbeda karena dari awal kita dikasih bayi ini," ungkap Dian Prihatini dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Rosi Kompas TV, Jumat (1/9/2023).
Lagipula diakui Dian, tanggal lahir bayinya dengan bayi Siti Mauliah berbeda satu hari.
"Kita kan berbeda tanggal lahir, saya tanggal 19 (Juli 2022), bu Siti tanggal 18, sehari beda. Pada tanggal 20 dikasih tuh yang ini. Dari pihak rumah sakit bilang 'ibu nanti setelah lahiran disusui', saya kira tanggal 19 dikasih, ternyata tanggal 20 dikasih (bayinya). Kita enggak ada kecurigaan," kata Dian.
Lebih lanjut, Dian pun menyebut gelang rumah sakit di bayi yang ia bawa juga bertuliskan namanya dan sang suami.
Hal itu membuat Dian dan Hartono justru curiga dengan gelagat Siti yang kala itu datang ke rumahnya.
"Gelang itu dari awal sampai saya pulang namanya tetap 'Ny Dian dan Tn Hartono'. Jadi pas Bu Siti datang kayak yang 'masa sih? ah enggak mungkin (bayi tertukar)'. Karena kita sudah sesuai enggak merasa berbeda," ujar Dian.
Masih dalam suasana heran itulah Hartono bingung dari mana Siti mendapatkan alamat rumahnya.
Dian lantas syok saat Siti bercerita bahwa ia dapat alamat Dian dari pihak RS Sentosa.
"Ketika Bu Siti datang itu tanggal 19 Desember 2022 tanpa rumah sakit, datang ke rumah, ketemu suami di rumah, kita mempertanyakan 'ibu darimana dapat alamat kita' (Jawab Siti) 'dari rumah sakit'. Kok bisa sih dapat alamat kita dari rumah sakit, masa sih rumah sakit kasih alamat pasien segampang itu, bu Siti meyakinkan dapat dari rumah sakit," ungkap Dian.
Source | : | Kompas.com,Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar