Gridhot.ID - Geger seorang instruktur fitnes dengan keji melakukan penyekapan terhadap seorang gadis dari Cimahi.
Dikutip Gridhot dari Kompas TV, korban diketahui diajak bertemu oleh pelaku yang merupakan seorang instruktur fitnes.
Korban dipaksa untuk datang ke apartemen pelaku hingga akhirnya terjadinya penyekapan tersebut. Pelaku dilaporkan mengunci akses korban untuk bisa keluar dari tempat tersebut.
Hingga akhirnya korban baru bisa diselamatkan oleh pihak kepolisian akibat keberaniannya yang luar biasa di tengah kondisi mencekam tersebut.
Dikutip Gridhot dari Tribunstyle, kasus penyekapan dan pemerkosaan ini terungkap setelah korban menghubungi ibunya menggunakan handphone.
Korban yang berhasil menghubungi ibunya kemudian memberitahukan kalau di sekap di apartemen.
TN bisa menghubungi ibunya setelah memanfaatkan kelengahan korban yang saat itu mengambil pesanan makanan di lobi apartemen.
"Ketika subuh, pelaku ini mengambil makanan. Korban bilang begini, 'Aku mau shalat subuh dulu ya'. Dia bilang kalau shalat subuh itu membaca Al Quran lewat handphone. Mungkin enggak curiga, dan dikasih handphone ini (oleh pelaku)," ungkap Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP I Gede Gustiyana kepada Kompas.com, Senin (16/10/2023) seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Ibu korban yang mengetahui anaknya disekap kemudian langsung melaporkannya kepada majikannya yang berinisial S.
Kemudian S langsung menghubungi polisi melalui layanan polisi 110.
"Saudara S melaporkan bahwa TN dibawa oleh seorang laki-laki atau pekaku ke Apartemen The Mansion Bougenville dan tidak diperbolehkan pulang oleh pelaku," kata Gustiyana.
Petugas yang mendapatkan laporan pun langsung menindaklanjuti laporan itu dengan mendatangi Apartemen The Mansion Bougenville dan berkomunikasi dengan pihak pengelola.
Namun upaya polisi untuk menyelamatkan korban tidak gampang.
Sebab, polisi tidak mengetahui pelaku dan korban berada di kamar dan tower berapa.
"Kesusahan kami pada saat itu, kami ini enggak tahu towernya ini yang mana. Di apartemen itu kan ada banyak tower," ucap Gustiyana.
Beruntung, polisi saat itu sudah memiliki nomor telepon milik korban.
Polisi kemudian menghubungi korban melalui telepon.
Usaha itu akhirnya membuahkan hasil dan polisi meminta korban untuk mencari tempat yang aman dan tidak bisa dijangkau pelaku.
Korban lantas bergegas ke balkon unit apartemen, lalu mengunci pintu balkon.
"Dari situ, dia memberikan tanda bahwa (towernya) berada di dekat seperti kolam dan tempat nongkrong begitu, kami cari yang sesuai dengan foto. Akhirnya, kami temukan lokasinya, yakni Tower Gloria, Lantai 11," tutur Gustiyana.
"Dari luar, dia kelihatan dalam keadaan syok dan sedang menangis. Iya, melambai-lambai (ke arah petugas)," lanjut dia.
Saat itu pelaku yang sudah kembali ke unit apartemennya tidak bisa menuju balkon karena dikunci.
Pelaku kemudian mengunci pintu unit apartemennya.
"Itu kan dikunci sama pelaku dari dalam. Sudah kami perintahkan dibuka, tapi enggak dibuka. Kalau kami dobrak, agak keras. Belum tentu kami dobrak sekali, langsung terbuka. Lebih baik kami langsung bor engselnya, sudah kelihatan agak longgar, baru kami dorong," jelas Gustiyana.
TN langsung menangis setelah melihat polisi.
Sementara itu, pelaku yang memiliki perawakan kekar langsung ditangkap dan digiring petugas.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, TN berkenalan dengan pelaku melalui aplikasi Muzz:Pernikahan Muslim.
Setelah tiga minggu menjalin komunikasi, Fajar meminta bertemu dan menjemput TN.
Kebetulan, TN bertolak dari Cimahi menuju Jakarta karena hendak membantu pekerjaan ibunya sebagai ART.
Saat hari mulai gelap dan TN resah belum menemui ibunya, korban meminta pulang.
Namun, pelaku memaksanya untuk menemani ke Apartemen The Mansion Bougenville.
Meski sudah menolak, TN akhirnya percaya dengan bujuk rayu pelaku.
Korban kemudian disekap dan diperkosa pelaku di apartemen itu.
(*)