"Jadi bukan langsung aja ke saya marahinnya, melalui orangtuanya," jelas Dedi.
Kemudian Dedi pun mengungkap bahwa yang marah karena yayasan dibongkar itu ternyata adalah Yoris.
"Yang marah Yoris (melalui) ke bapaknya. Kata Pak Yosef teh ‘Si Aa marah gara-gara yayasan dibongkar, jadi disatu-satuin sama kasus’," tuturnya.
Dedi mengatakan, hal itu disampaikan Yosef dua tahun lalu saat awal kasus Subang.
"Ini waktu pertama saya bongkar yayasan," kata dia.
Meski marah melalui Yosef, kata Dedi, Yoris sendiri tidak pernah mengungkapkan kemarahannya itu pada dirinya secara langsung.
"Ke saya gak ada, tahunya dari pak Yosef ‘marah-marah’ katanya," ujarnya.
Menurut Dedi, Yoris saat awal-awal ditanya oleh penyidik tidak pernah membahas soal yayasan.
"Setelah bapaknya masuk, dia tahu (motifnya) yayasan. Jadi harus pada jujur semua lah, kasihan almarhum," pungkas Dedi.
Dedi juga mengungkap bahwa ada dana BOS yang turun setelah Tuti dan Amel wafat.
Dana BOS itu turun pada 8 Oktober 2021, atau dua bulan setelah kasus Subang.