GridHot.ID - Remaja perempuan berusia 14 tahun di Tuban menjadi korban kriminalitas jalanan.
Remaja perempuan berinisial RA itu menjadi korban pembacokan gangster pada Kamis (2/11/2023).
RA dibacok gerombolan gengster di Jalan Raya Tuban-Babat, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Akibat pembacokan tersebut, tangan kanan korban putus dan harus dirujuk ke rumah sakit dr Soetomo Surabaya untuk mendapatkan perawatan medis.
Detik-detik pembacokan
Melansir Surya.co.id, detik-detik video RA dibacok gerombolan gangster terekam kamera CCTV.
Video itu pun viral di media sosial setelah diunggah oleh sejumlah akun seperti @tuban.24jam.
Video sudah ditonton ribuan kali hingga menuai komentar beragam dari warganet.
Tidak sedikit yang merasa geram terhadap aksi gangster yang meresahkan itu.
Ada juga meminta polisi agar berindak dengan menangkap para pelaku pembacokan.
Pergi tanpa pamit
Ayah korban, Diki Yudha, mengaku belum mengetahui detail kejadian yang menimpa anaknya.
RA belum mau menceritakan kronologi pembacokan yang terjadi pada Kamis dini hari tersebut.
Diki menjelaskan, pada hari nahas itu, anaknya keluar rumah tanpa pamit.
RA keluar rumah pada pukul 01.00 dengan mengendari sepeda motor Honda Scoopy.
Diki yang mengetahui anak gadisnya tak ada di rumah membuatnya khawatir.
Ia kemudian keluar rumah dengan maksud mencari keberadaan sang anak.
Namun, keberadaan RA tak kunjung ditemukan dan Diki memutuskan pulang ke rumah.
"Saya telepon teman-temannya tidak ada yang tahu," katanya, dikutip dari Surya.co.id, Sabtu (4/11/2023).
Diki melanjutkan ceritanya, tidak lama kemudian ia mendapatkan kabar tentang RA.
RA dilaporkan jadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal saat mengendarai motor.
Diki langsung menuju rumah sakit tempat RA dirawat. Ia dikejutkan dengan tangan kanan RA putus akibat tindak kekerasan gerombolan gangster.
"Potongan tangannya juga sudah ada di situ (RS)," tambah Diki.
Diki kini meminta polisi segara menangkap para pelaku.
Ia ingin meminta ganti rugi lantaran biaya pengobatan RA mencapai ratusan juta rupiah.
"Ya suruh ganti, biayanya lebih dari Rp100 juta," tegas Diki.
Informasi tambahan, keluarga RA sudah melaporkan kejadian ini ke polisi.
Sementara RA masih menjalani perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Penjelasan pihak kepolisian
Kasat Reskrim Polres Tuban, Iptu Rianto menegaskan, pihaknya sudah berhasil menangkap enam pelajar.
Mereka diduga anggota gangster yang mengetahui pembacokan terhadap RA.
"Saat ini, keenam pelajar tersebut kami amankan di Mapolres Tuban. Statusnya saksi. Akan kami mintai keterangan perihal peristiwa pembegalan terhadap RA. Kami menduga, mereka memiliki informasi," jelas Rianto, dikutip dari Surya.co.id.
Rianto menambahkan, motif pembacokan RA diduga dilatarbelakangi masalah antar-gangster.
Gangster ini beranggotakan pelajar dari Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro.
Mereka biasa bergerombol dan berekspresi di sekitar lokasi kejadian ketika malam hari
"Sejauh ini, pembegalan RA ini diduga kuat murni konflik antar gangster," tandas Rianto.
(*)