Atas beberapa aset itu, Mario mengaku, sebagian mengetahuinya, sebagian lagi tak tahu menahu.
Selain itu, Mario membenarkan bahwa dirinya menerima uang saku Rp 2 juta per bulan selama duduk di bangku SMP.
"Di BAP (berita acara pemeriksaan) Saudara menjelaskan, 'uang saku saya pada saat sekolah di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta periode tahun 2016 sampai 2019 sekitar Rp 2 juta per bulan. Dan apabila ada kebutuhan lainnya, saya meminta tambahan ke ibu saya', betul?” tanya jaksa penuntut umum ke Mario.
"Betul," jawab Mario.
Mario juga mengonfirmasi bahwa uang saku yang diberikan orang tuanya naik menjadi Rp 4 juta per bulan semasa dia SMA.
Menurut Mario, dirinya menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah, selama 2019-2021.
"Tadi kan kalau SMP (uang saku) Rp 2 juta per bulan, SMA berapa?" tanya jaksa ke Mario.
"Rp 4 juta," jawab Mario.
Ketika Mario menginjak kelas 2 SMA, terjadi pandemi Covid-19 sehingga pembelajaran di SMA Taruna Nusantara dilakukan secara daring.
Mario pun kembali ke Jakarta dan tinggal bersama orang tuanya.
Menyusul perpindahan itu, uang saku Mario naik menjadi Rp 6 juta per bulan.