Untuk diketahui, Ghisca mengaku kenal dengan seseorang dari pihak promotor kepada para pelanggan.
Dia menawarkan tiket dengan harga miring kepada teman-temannya yang bekerja sebagai reseller.
"GDA menawarkan kepada teman-temannya sebagai reseller dengan dalih bahwa tiket tersebut adalah tiket komplimen yang dijanjikan akan (diberi) menjelang pelaksanaan konser," ujar Susatyo.
"Yang bersangkutan meyakinkan kenal dengan perantara atau promotor. Padahal dari bulan Mei sampai dengan November tidak ada komunikasi dengan pihak perantara atau promotor," sambung dia.
Sementara itu, salah satu korban yang tertipu oleh Ghisca bernama Reza mengatakan, tersangka menawarkan harga tiket yang lebih murah dari harga aslinya.
Ghisca juga terus merayu Reza untuk membeli tiket Coldplay.
"Saya percaya karena sebelumnya itu dia jual tiket, beberapa kali dia kaya' memaksa, mengiming-imingi saya 'ayo kak transaksi lagi, nanti dikasih murah', jadi semakin transaksi semakin murah," ujar Reza.
Seperti tiket kelas ultimate Coldplay yang dijual seharga Rp 25 sampai 30 juta, Ghisca hanya menawarkan sebesar Rp 11 jutaan.
"Sampai akhirnya sempat transaksi berkali-kali dan ada yang Rp 210 juta, sampai akhirnya itu aku dapat telepon dari orang kalau ternyata itu tiketnya bayangan," kata Reza.
Reza mengungkapkan dirinya tidak hanya membeli yang Ultimate saja, melainkan juga tiket kategori lainnya.
"Tiket konser Coldplay mulai dari ultimate sekitar 7 tiket. Lalu cat 3 sekitar 30 tiket, cat 2 sekitar 25 tiket dan cat 6 ataupun cat lainnya yang sudah dibeli," kata Reza.
Reza menambahkan, dirinya mengalami kerugian sebesar Rp 800 juta akibat penipuan yang dilakukan Ghisca.