Gridhot.ID - Pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia diduga dipicu karena uang Rp 30 juta.
Otak dari kasus Subang ini adalah ayah sekaligus suami korban, Yosep Hidayah.
Yosep yang kini menjadi tersangka dihadirkan ke tempat kejadian perkara (TKP) dalam proses rekonstruksi, Rabu (22/11/2023).
Melansir dari TribunJabar.id, Yosep hadir dengan mengenakan baju tahanan warna biru dan topi warna merah.
Dalam beberapa adegan yang diperagakan, tampak Yosep yang tersenyum dan santai menjalani rekonstruksi.
Sementara pengacara Yosep, Rohman Hidayat mengatakan kliennya bersedia menjalani adegan dalam rekonstruksi demi bisa mengetahui sejauh mana keterangan Danu.
"Semua keterangan Danu itu diikuti sengaja karena ingin tahu kebohongan Danu sampai mana," kata Rohman, Rabu (22/11/2023).
Namun, ia menegaskan kalau kliennya tetap menolak keterangan Danu.
Kemudian soal kebohongan Danu, Rohman menyinggung adegan saat Yosep mengangkat jenazah Tuti dan Amalia.
Dikutip dari YouTube Misteri Mbak Suci, terlihat Yosep memeragakan adegan menggotong jasad Tuti.
Yosep menggotong jasad Tuti bersama Danu, Arighi dan Abi.
Di video itu, Yosep tampak santai memegangi lengan kiri manekin lalu membawanya ke bagasi.
Pada adegan itu, Yosep juga berhadapan dengan Danu.
Kemudian ada pula video Yosep sedang memperagakan adegan membopong Amalia seorang diri.
Yosep menggendong manekin itu dari sisi kiri mobil kemudian ke arah bagasi.
Saat tiba di bagasi, Yosep tampak berputar membelakangi mobil.
Ia terlihat menunggu instruksi selanjutnya dari penyidik.
Pada adegan itu, Yosep tampak bingung harus melakukan apa.
"Ketika menaikkan jenazah ke mobil, Pak Yosep tidak bisa apa-apa dan diarahkan oleh Danu," kata Rohman.
Menurutnya, hal itu membuktikan bahwa keterangan Danu bohong.
"Terbukti kan tadi adegan mengangkat jenazahnya, Pak Yosep kikuk, yang mengarahkanya Danu," jelas dia.
Hal itu menurutnya, jadi bukti bahwa apa yang disampaikan oleh Danu tidaklah benar.
"Ya karena ngarang," katanya lagi.
Ia menegaskan, meski mengikuti rekonstruksi, Yosep tetap menolak keterangan Danu.
"Jadi diikuti tapi keterangan di bawahnya adalah membantah, menolak semua keterangan Danu," tandasnya.
Sementara Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan menanggapi gelagat Yosep saat rekonstruksi.
"Seperti yang tadi rekan-rekan lihat lah," katanya sambil tersenyum.
Bahkan menurut Surawan, tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang itu komplain dengan adegan yang ia peragakan.
"Ya ada lah (komplain), ada kagok dan sebagainya. Nanti kita BAP ulang apakah dia mengakui atau tidak. Dia menolak bisa, makanya tadi kita tawarkan untuk ikut rekonstruksi yang bersangkutan bersedia," tandasnya.
Selain itu, Surawan mengatakan bahwa persoalan uang diduga menjadi masalah utama dalam kasus ini.
Saat itu Yosep disebut ingin mengambil uang di kamar Amalia sejumlah Rp 30 juta.
Namun Tuti, istri Yosep yang juga ibunda Amalia, menghalangi Yosep sehingga terjadi pertengkaran.
"Yosep melakukan pemukulan dengan golok dan selanjutnya menggunakan stik golf," ujar Surawan setelah rekonstruksi.
Awalnya, kata Surawan, Tuti berusaha melakukan perlawanan, namun setelah dipukul menggunakan golok, ia langsung rubuh.
Saat itu posisi Tuti berada di ruang tengah.
Sementara Amalia yang terbangun di kamarnya, langsung dipegang oleh Arighi dan Danu kemudian dipukul Yosep menggunakan stik golf hingga tewas.
"Para korban meninggal karena terjadi kerusakan jaringan otak di kepala," ujar Surawan.
Surawan mengakui bahwa seluruh jalannya rekonstruksi dilakukan berdasarkan keterangan tersangka Danu.
Sementara terkait Yosep yang masih menolak mengakui perbuatannya dan enggan dijadikan tersangka, Surawan menyebutkan bahwa hal itu akan didalami melalui BAP ulang.
(*)