GridHot.ID - Heboh kasus pembunuhan terhadap wanita bernama Echa Tampubolon (32).
Wanita asal Belige, Kabupaten Toga itu dibunuh di indekos di Jalan Pelajar Nomor 138, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan Kamis (30/11/2023) malam.
Ia pertama kali ditemukan oleh Ginting, pria yang disebut-sebut sebagai kekasihnya sekitar pukul 21.30 WIB.
Melansir TribunMedan.com, Ginting langsung perteriak minta tolong kepada pemilik indekos usai melihat kondisi Echa.
Ketika itu, kondisi Echa tak mengenakan pakaian. Bagian pinggang ke bawah hanya ditutup kain, sementara atasan bertelanjang dada.
Namun demikian, Echa masih bernyawa saat itu. Bahkan ketika didudukkan di kursi dan didudukkan di dalam mobil saat dibawa ke rumah sakit, ia masih bernapas.
Meski begitu, Echa akhirnya meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa membenarkan bahwa korban dibunuh.
"Iya benar, yang bersangkutan merupakan korban pembunuhan," kata Kompol Fathir kepada Tribun-medan.com, Senin (4/12/2023).
Pelaku Pembunuhan
Melansir Tribun-Medan.com, polisi menangkap pria bernama Panji Satria (23), yang diduga sebagai pelaku pembunuhan terhadap Echa Tampubolon.
Baca Juga: Rekaman CCTV Pembunuhan Wanita di Bogor Terkuak, Alung Disebut Habisi Fitria di Penginapan
Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa, bukti-bukti hasil penyelidikan mengarah terhadap sosok Panji Satria.
Polisi mengamankan pelaku pada Minggu (3/12/2023) dini hari.
Penangkapan pelaku itu berselang tiga hari setelah kematian Echa Tampubolon pada Kamis (30/11/2023).
"Pelaku kita amankan hari Minggu dini hari kemarin," kata Fathir kepada Tribun-medan, Selasa (5/12/2023).
Dari hasil pemeriksaan, pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara mencekiknya.
Pelaku dan Korban Sempat Berhubungan Itim
Kata Fathir, sebelum mencekik, mereka berdua sempat melakukan hubungan intim di kamar kos korban.
"Antara pelaku dan korban ini dekat. Mereka sempat melakukan hubungan intim," sebutnya.
Lebih lanjut, Fathir menyampaikan, setelah mencekik korban pelaku sempat mencuri barang-barang milik korban
Lalu pelaku meninggalkan korban begitu saja.
Namun, ia belum menjelaskan barang apa saja yang dicuri oleh pelaku.
"Pelaku juga mencuri barang milik korban. Nanti lengkapnya akan kita sampaikan," bebernya.
Korban Diautopsi
Setelah meninggal dunia, korban yang awalnya berada di Rumah Sakit Madani dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diautopsi.
"Begitu korban meninggal, ada polisi nelpon minta izin agar jenazah diautopsi jadi kami izinkan," ujar ayah korban, Piere Tampubolon
Di Rumah Sakit Bhayangkara, keluarga melihat langsung kondisi korban dan ditemukan adanya bekas lebam di lehernya.
Keluarga menduga, bahwa luka lebam di leher itu merupakan bekas cekikan. Selain itu, di bagian wajah juga terdapat luka dan kakinya bengkok.
Saat itu, ia mengaku belum bisa menduga lebih jauh apakah korban meninggal dunia karena dibunuh atau tidak.
"Kalau sama aku nggak ada informasinya kenapa dia meninggal. Cuma memang ada luka di leher seperti bekas cekikan, kakinya juga semalam bengkok tapi sudah diluruskan," bebernya.
Piere pun berharap, agar polisi dapat mengungkapkan kasus tewasnya korban yang dianggap janggal.
Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke kampung halaman oleh pihak keluarga untuk dimakamkan. (*)
Source | : | TRIBUN-MEDAN.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar