Gridhot.ID - Geger di Semarang, Jawa Tengah seorang ayah mengaku tak sengaja membunuh anaknya sendiri di rumah.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, kejadian tersebut terjadi di Mijen, Semarang, Jawa Tengah.
Sang ayah ternyata melakukan pembunuhan tersebut karena gelap mata dan sudah kepalang emosi dengan perbuatan sang anak.
Anaknya mengancam akan membunuh sang adik dan ibunya, hingga sang ayah memilih berduel di dalam rumah demi menyelamatkan anggota keluarga yang lain.
Sosok sang ayah tersebut diketahui bernama Sutikno (59).
Pelaku Sutikno terpaksa menghentikan aksi anaknya bernama Guntur (22) dan memukulnya dengan kayu.
Dia berniat melumpuhkan korban agak tidak berbuat onar. Namun aksinya kebablasan hingga sang anak meninggal.
"Ketika pisau terjatuh (setelah pelaku memukul korban), pelaku masih melakukan tindakan berlebih. Hasil otopsi penyebab kematian paling parah adalah luka di kepala," ungkap Wakapolrestabes Semarang, AKBP Wiwit Ari Wibisono saat jumpa pers di markasnya, Selasa (2/1/2024).
Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, menurut penuturan pria yang tinggal di RT2 RW1 Tambangan, Mijen, Kota Semarang itu, ia gelap mata dengan tingkah putranya selama ini.
Sutikno mengatakan jika korban mengancam menghabisi nyawa adiknya dan ibu kandungnya.
Hal tersebutah yang membuat Sutikno yang gelap mata melihat tingkah anaknya yang sudah mengancam keselamatan anggota keluarga lainnya.
Baca Juga: Suami Mutilasi Istri Jadi 10 Bagian Sempat Menunjukkan Mayat Korban ke Salah Satu Tetangga
"Iya, dia (korban) ancam mau bunuh adik dan ibu kandungnya,
maka saya pilih duel sama anak saya demi keselamatan keluarga yang lain," ujar Sutikno dikutip dari Tribun Jateng.
Saat itu Guntur pulang kerumah dengan kondisi mabuk.
Ketika di rumah, korban terus meracau hingga adu mulut sama adiknya berinisial JW (18).
Tak diduga, ibu korban atau istri tersangka berteriak meminta tolong kepada tersangka yang sedang membuat sambal di dapur.
"Anak saya itu sudah mabuk selama tiga hari sama ngepil.
Pulang malah mau bunuh adiknya, sempat mau mukul pakai palu.
Saya pisah malah dia ambil pisau di meja mau ditusuk ke adiknya.
Adiknya saya suruh pergi," katanya.
Setelah menyuruh anak dan istrinya menjauh, Sutikno kemudian berduel dengan korban.
Sutikno awalnya hanya ingin melumpuhkan korban agar jera.
Namun ternyata ia tak bisa mengendalikan emosinya dan menghabisi nyawa anaknya itu.
Guntur pun tewas ditangan ayahnya, Sutikno di rumah mereka di RT2 RW1 Tambangan, Mijen, Kota Semarang, Senin, 1 Januari 2024 sekira pukul 15.00 WIB.
"Kami sudah biasa diancam dan dipukuli oleh korban,
ketika kejadian maksud saya hanya melumpuhkan saja,
Saya lupa diri, mau lumpuhkan saja biar tak bikin onar.
Sampai kejadian tak bisa mengendalikan emosi ternyata sampai tak bernyawa," katanya.
Setelah mengetahui anaknya tewas Sutikno segera berlari melapor ke ketua RT dan RW setempat.
Mereka kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.
"Saya pasrah,
Sak kurepe langit sak lumahe bumi,
silakan saya ditahan," ucapnya sembari terisak.
Sebelumnya, ia bahkan sempat mengungsi ke Singorojo, Mijen untuk menghindari konflik dengan anaknya selama tujuh bulan.
Terlebih, anaknya selalu berulah seperti itu sejak usia SMP.
"Saya pulang karena dia kecelakaan setelah sembuh malah berani lagi," tandasnya.
Atas kejadian tersebut, membuat Sutikno Mije akhirnya diamankan polisi.
Dihadapan petugas, Sutikno Miji tak bisa menahan isak tangisnya saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Selasa (2/1/2024).
(*)