"Dia nanya 'ada paket (THR) nggak?' Saya jawab 'nanti dulu ya lagi sibuk," kata Sumiyati kepada Antaranews.com.
Kemudian Sumiyati menuturkan oknum dengan pangkat AKP itu justru berpindah tempat ke bagian tengah ruang toko sembari menunggu Sumiyati selesai melayani pelanggan.
Sembari menunggu Sumiyati, secara kebetulan melintas Bimaspol Kelurahan Duren Sawit yang tengah melakukan patroli di depan toko.
"Pas polisi yang asli datang langsung diinterogasi itu oknumnya, ternyata pas di telepon temennya (polisi) rupanya tidak terdata identitasnya," ujarnya.
Awalnya polisi gadungan itu sempat melakukan penolakan untuk dilakukan interogasi oleh petugas.
Bahkan kerap melawan dengan mendorong Bimaspol hingga beberapa kali.
Selanjutnya, Bimaspol langsung menghubungi rekannya dan membawa polisi gadungan itu ke Mapolsek Duren Sawit untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
Widardi mengaku kerap menjalankan modus dengan menjadi polisi gadungan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru.
"Seragam polisi saya beli di Senen dengan harga Rp270 ribu, lengkap dengan atributnya," katapelaku.
(*)