Gridhot.ID-Viral sebuah foto memperlihatkan seorang polisi gadungan ditangkap aparat di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Dalam unggahan akun Instagram @warungjurnalis, polisi gadungan itu diduga melakukan pemerasan dengan meminta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada salah satu toko distributor air mineral.
Tampak pelaku sedang interogasi aparat dengan berdiri sambil memegang seragam berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) yang sudah dilepas.
Adapun aksi polisi gadungan itu diketahui oleh jajaran Polsek Duren Sawit setelah mendapatkan laporan warga terkait adanya anggota polisi yang memintaTHR.
Terkait hal itu, Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno mengatakan bahwa warga yang nekat menjadi polisi gadungan bernama Widardi.
Dengan mengenakan seragam polisi lengkap berikut atribut dan pangkatnya, Widardi mendatangi pemilik toko untuk meminta paket lebaran.
"Betul, yang bersangkutan saudara Widardi. Menggunakan seragam polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP)," kata Sutikno saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (4/4/2024).
Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi gadungan itu mengaku mendapatkan seragam dan atributnya dengan membeli di sebuah pasar.
"Yang bersangkutan membeli atribut di Pasar Senen, Jakarta Pusat," jelasnya.
Sementara pemilik toko, Sumiyati menggatakan, aksi Widardi bermula saat dirinya tengah melayani pembeli sekitar pukul 10.45 WIB.
Secara tiba-tiba datang seorang pria dengan atribut dan seragam Polri langsung mengatakan ingin meminta THR kepada Sumiyati.
"Dia nanya 'ada paket (THR) nggak?' Saya jawab 'nanti dulu ya lagi sibuk," kata Sumiyati kepada Antaranews.com.
Kemudian Sumiyati menuturkan oknum dengan pangkat AKP itu justru berpindah tempat ke bagian tengah ruang toko sembari menunggu Sumiyati selesai melayani pelanggan.
Sembari menunggu Sumiyati, secara kebetulan melintas Bimaspol Kelurahan Duren Sawit yang tengah melakukan patroli di depan toko.
"Pas polisi yang asli datang langsung diinterogasi itu oknumnya, ternyata pas di telepon temennya (polisi) rupanya tidak terdata identitasnya," ujarnya.
Awalnya polisi gadungan itu sempat melakukan penolakan untuk dilakukan interogasi oleh petugas.
Bahkan kerap melawan dengan mendorong Bimaspol hingga beberapa kali.
Selanjutnya, Bimaspol langsung menghubungi rekannya dan membawa polisi gadungan itu ke Mapolsek Duren Sawit untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
Widardi mengaku kerap menjalankan modus dengan menjadi polisi gadungan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru.
"Seragam polisi saya beli di Senen dengan harga Rp270 ribu, lengkap dengan atributnya," katapelaku.
(*)