Gridhot.ID - Pilunya Kasmi selama 7 tahun mencari keberadaan adiknya, JU (35) yang dikira hilang namun ternyata tewas dibunuh suaminya.
Adik yang Kasmi cari sejak 2017 itu merupakan korban pembunuhan di Makassar, Sulawesi Selatan.
JU tewas di tangan suaminya sendiri, H (43).
Kasus pembunuhan ini baru terungkap pada 2024.
Kasmi mengatakan, dirinya terakhir berkomunikasi dengan korban pada 2017.
Setelah mendapat kabar dari H bahwa JU hilang, Kasmi dan keluarganya lantas mencari keberadaan JU.
"Kita mencari, kita sebarkan fotonya di mana-mana, baik keluarga yang jauh. Kita sebar fotonya untuk mencari ini," ujarnya kepada TribunnewsSultra.com, Selasa (16/4/2024).
Menurut Kasmi, dirinya sempat bertanya kepada H tentang kebenaran JU kabur dari rumah.
Akan tetapi, H tak menjawabnya dengan jelas.
Ia menuturkan, sejak JU menghilang, H jarang berinteraksi dengan kakak-kakak korban.
"Dari ringan tangan itu kita curiga memang. Kalau ketemuka juga menghindar setelah itu, takut ditanya. Tidak mau lagi berbaur dengan kita," ucapnya.
Korban alami KDRT
Selama adiknya berumah tangga, JU merupakan sosok yang mencintai suami dan kedua anaknya.
Namun, cinta itu justru dibalas H dengan penganiayaan.
Kasmi menyebut, adiknya kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Meski demikian, Kasmi berkata bahwa adiknya tak pernah membahas KDRT yang dialaminya.
"Dia (korban) sabar. Dia kalau sudah dipukul langsung datang ke rumahku, namun tidak pernah cerita. Datang saja bermalam, tinggal. Tidak pernah memperlihatkan luka-lukanya," ungkapnya.
Atas kejadian yang dialami JU, Kasmi berharap agar H dihukum mati.
"Kalau kita sekeluarga hukuman mati saja. Karena kasihan juga anaknya. Kita takut nanti dia (pelaku) dendam sama anaknya. Itu pertimbangan untuk anak, untuk kita juga keluarga," tuturnya.
Suami bunuh istri di Makassar
Kasus pembunuhan H terhadap JU terungkap setelah anak mereka, VI (17), membongkar perbuatan ayahnya.
Tindakan kasar H ternyata juga dialami kedua anaknya, yakni VI dan adiknya.\
Saat H membunuh JU, VI masih duduk di bangku kelas empat sekolah dasar.
Dua anak H selama ini bungkam karena takut dianiaya ayahnya.
Semasa VI kecil, ia diminta oleh H agar berbohong ketika ada orang yang bertanya tentang keberadaan JU.
Ketika ditanya oleh orang lain, H bahkan mengaku bahwa istrinya pergi dengan pria lain.
Setelah memendam fakta selama bertahun-tahun, VI akhirnya memberanikan diri buka mulut karena sudah tidak tahan dengan penganiayaan yang dilakukan ayahnya.
Sewaktu diperiksa polisi mengenai penganiayaan yang dialaminya, VI blak-blakan soal pembunuhan yang dilakukan sang ayah.
Kerangka korban ditemukan di area belakang rumahnya, Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar.
Pembunuhan itu terjadi pada Agustus 2017.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan keterangan pelaku sendiri, mulai dari pertama adanya perselisihan antara korban dan pelaku, dan sampai terjadinya penganiayaan yang dilakukan tiga kali selama tiga hari sampai meninggal dunia," jelas Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib saat memantau rekonstruksi kasus, Kamis (18/4/2024).
(*)