Find Us On Social Media :

Sukanto Tanoto, Tuan Tanah di Lahan Calon Ibu Kota Baru Pengganti Jakarta, Tercatat Sebagai Orang Terkaya Indonesia Sampai Miliki Yayasan Pemberi Beasiswa, Tapi Dirinya Sendiri Pernah Tak Lulus SMA

Sukanto Tanoto disebut menguasai lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) di kawasan calon ibu kota baru RI di Kalimantan Timur. Simak profilnya.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Sosok Sukanto Tanoto ramai diperbincangkan usai Presiden Joko Widodo mengumumkan lokasi pemindahan Ibu Kota Indonesia. 

Ibu kota yang mulanya berada di Jakarta akan dipindah ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan  Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Melansir dari Tribunnews, Sukanto Tanoto disebut menguasai lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) di kawasan calon ibu kota baru RI di Kalimantan Timur.

Baca Juga: 2 Tahun Lalu Diselingkuhi Zack Lee Hingga Cerai dan Kini Gagal Jadi Caleg, Nafa Urbach Sekarang Pilih Jualan Kopi untuk Menyambung Hidup

Hal itu diungkap oleh Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia yang juga mantan Menteri Perindustrian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), MS Hidayat.

"Saya baru dikasih tahu resmi bahwa tanah itu sebagian besar tanah HTI miliknya Sukanto Tanoto, HTI yang setiap saat bisa diambil oleh pemerintah," kata MS Hidayat di Jakarta, Rabu (18/9/2019).

Menurutnya, kondisi tersebut membuat pemerintah tidak lagi kesulitan untuk penyediaan lahan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Baca Juga: Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Asisten Pribadi Imam Nahrawi Pernah Ngaku Minta Uang Senilai Rp 2 Juta ke Sekjen KONI untuk Ngopi di Mal Bareng Kedua Anak Menpora

"Jadi tidak ada masalah dengan tanah," ucapnya.

Lantas siapa sebenarnya sosok konglomerat Indonesia, Sukanto Tanoto itu?

Melnasir dari laman sukantotanoto.net, Sukanto lahir di Medan pada hari Natal tahun 1949 dari sepasang perantau asal Putien, Provinsi Fujian di Tiongkok.

Baca Juga: Rela Keluar Masuk Kelab Malam Usai Cerai dari Ayu Ting Ting, Enji Kini Kepergok Tengah Dekat dengan Wanita Cantik Hingga Berani Panggil Mesra 'Sayang'

Sukantor sempat mengenyam pendidikan di sekolah berbahasa Mandarin dan tidak pernah belajar Bahasa Indonesia secara formal.

Meski demikian, Sukanto kini sangat fasih berbahasa Indonesia.

Tahun 1966 merupakan titik awal bagi dirinya terjun ke dunia bisnis.

Baca Juga: Meski Sempat Relakan Tangan Meisya Siregar Dipegang Mantan Suami di Hadapannya, Kesabaran Bebi Romeo Menunggu Cinta Sang Istri Selama 10 Tahun Akhirnya Terbayar Sudah

Sukanto yang berusia 17 tahun meninggalkan bangku SMA sebelum lulus lantaran sekolah Tiongkok waktu itu ditutup oleh rezim Orde Baru, Presiden Suharto.

Ia tak dapat meneruskan sekolah ke sekolah nasional karena ayahnya masih berkewarganegaraan Tiongkok.

Sukanto kemudian bergabung dengan ayahnya yang telah mengelola tiga perusahaan di Medan.

Baca Juga: Tinggalkan Jejak di Instagram Ruben Onsu, Ningsih Tinampi Sudah Peringatkan Sang Artis Perihal Santet Sejak 2 Tahun Lalu: Itu Masih Belum OTW!

Setelah sang ayah meninggal secara mendadak, Sukanto Tanoto harus menjalankan bisnis keluarga.

Sebagai anak tertua, Sukanto mengambil alih bisnis-bisnis ayahnya dan secara perlahan mendirikan bisnisnya sendiri.

Berkat kerja keras dan reputasinya yang baik, Sukanto berhasil melebarkan sayap bisnis ke berbagai bidang.

Baca Juga: Diduga Terima Suap Senilai Rp 26,5 Miliar, Imam Nahrawi Justru Tercatat Punya Harta Kekayaan yang Lebih Kecil Dibanding Uang Haram yang Ia Terima

Sukses di bidang energi dan kayu lapis, Sukanto masuk ke dalam bisnis industri kelapa sawit hingga mendunia.

Sadar bisnisnya menjangkau pasar global, Sukanto pun kembali melanjutkan pendidikannya.

Sukanto mengikuti kursus manajemen di sekolah bisnis terkemuka, seperti INSEAD, Harvard dan Wharton.

Baca Juga: Didesak PBB untuk Cabut Kasus Veronica Koman dan Beri Perlindungan untuk Tersangka, Kepolisan RI: Hukum di Indonesia Mempunyai Kedaulatan Sendiri

Atas kerja kerasnya, Sukanto mendapat gelar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes pada tahun 2006.

Dikutip dari Tribun Jabar, majalah Forbes mencatat pada 2010, Sukanto bergelimang harta dan tercatat miliki kekayaan mencapai 1,9 bilion US dollar.

Melansir dari Forbes, Sukanto merupakan owner Royal Golden Eagle yang berfokus di bidang kertas, minyak sawit, dan beberapa energi lainnya.

Baca Juga: Remaja Malaysia Ajak Ramai-ramai Pasang Kipas Angin pada 16 September untuk Kembalikan Kabut Asap ke Indonesia, Netizen Tanah Air Siapkan Aksi Perlawanan, Ini Rencana yang Akan Dilakukan

Sukanto juga menjadi produsen kayu plywood terbesar di dunia. Pabriknya memproduksi berbagai macam olahan kayu mulai dari kertas hingga tisu.

Pengusaha konglomerat itu juga mendirikan perusahaan bernama CV Katya Pelita pada 1972.

Tak ingin berpuas diri, Sukanto kembali mendirikan PT Inti Indorayon Utama (IIU) dan membuka lahan di Riau sebagai Hutan Tanaman Industri.

Baca Juga: Divonis 3 Bulan Penjara Gara-gara Kepergok Ngamar Bersama Pria Beristri, Pedangdut Xena Xenita Masih Sempat Unggah Postingan di Instagram dan Sebut-sebut Masalah Karma

Sukanto juga berkomitmen untuk memberikan bantuan pendidikan, khusus untuk masyarakat pedesaan.

Ia membentuk Tanoto Foundation untuk membantu mengurangi kemiskinan dan memajukan prestasi dengan memberi beasiswa kepada siswa, honorarium untuk guru serta membangun sekolah.

(*)