Find Us On Social Media :

Secuil Kisah Si Mawar Besi, Satu-satunya Wanita Eropa yang Ditakuti Adolf Hitler, Semangat Perangnya Tinggi, Meski Masih Berstatus Putri

Raja George VI dan Lady Elizabeth Marguerite Bowes Lyon ketika menikah

Gridhot.ID - Wanita ini merupakan sosok gadis idaman di masanya.

Bahkan ketika masuk ke umur 100 tahun, wanita ini masih tetap menjadi orang nomor satu yang paling dikagumi rakyatnya.

Maka jangan heran kalau parayaannya sangat meriah. Apalagi yang berulang tahun adalah seorang wanita penuh kharisma.

Wanita tegar yang di zamannya termasuk gadis idaman, lalu menikah dengan raja Inggris dan kini menjadi Ibu Suri – tokoh legendaris yang tak lekang dari ingatan rakyat Inggris.

Baca Juga: Poligami Bisa Lewat Aplikasi, Pengadilan Agama Luncurkan Terobosan Terkini, Istri Sah Tak Perlu Resah, Kerelaannya Jadi Kunci

Tulisan ini ditulis oleh Gerda Marie Schoenfeld/Als dan pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 2000.

Tak mau tinggalkan negerinya

Nenek yang satu ini memang layak dibuatkan biografi, apalagi 4 Agustus 2000 usianya genap 100 tahun. Perayaan besar-besaran pun digelar.

Sebenarnya perayaan itu tidak hanya baginya, karena saat itu juga dirayakan ulang tahun ke-70 Putri Margaret, ulang tahun ke-50 Putri Anne, ulang tahun ke-40 Pangeran Andrew, dan ke-18 Pangeran William, sang putra mahkota.

Baca Juga: Pertaruhakan Nyawa Manusia, Senjata Bunuh Diri Andalan Kopaska TNI AL Ini Hampir Digunakan untuk Rebut Irian, Dikendalikan Secara Manual Andalkan Orang

Dalam pesta akbar itu pacar Pangeran Charles, Camilla Parker Bowles, tidak diundang. Begitu juga mantan suami Camilla. Namun, itu bukan berita penting.

Yang penting bagi rakyat Inggris adalah peristiwa ulang tahun penyandang gelar Queen Elizabeth yang genap berusia seabad!

Dialah pujaan tanpa banding. Dialah tali pengikat yang kuat bagi kerajaan, yang telah berlangsung selama lebih dari enam puluh tahun.

Figur legendaris - manis, periang, penuh senyum, dan selalu bekerja keras untuk kerajaan - ini sudah dikenal sejak penobatannya 63 tahun silam.

Baca Juga: Lahir dari Keluarga Terkaya di Indonesia, Wanita Ini Pilih Mengabdi di Negara Termiskin se-Asia, Tinggalkan Kemewahan demi Jadi Biarawati Meski Ayah Ibunya Trah Bos Djarum

Namun, pemujaan terhadap wanita Skotlandia bertubuh pendek gemuk ini mulai meroket saat pecah perang.

Ketika terjadi serangan udara Jerman terhadap Inggris pada September 1940. la, yang saat itu Ratu Inggris, menolak meninggalkan negerinya untuk mengungsi bersama kedua putrinya, Elizabeth dan Margaret.

Wanita menarik ini tampak berada di antara reruntuhah gedung. Ia menginspeksi seluruh daerah di negerinya 'yang jadi korban bom.

Selama kunjungan itu, ia berpakaian sesuai saran desainernya, Norman Hartnell.

Baca Juga: Banderol Rumah Syariah dengan Harga Murah Tanpa Riba, Penipu Kelas Kakap Ini Berhasil Keruk Uang hingga Rp 40 Miliar, Perdaya Korbannya dengan Ayat-ayat dan Kedoknya Sebagai Ustaz

Ia tak pernah memakai warna hitam (tanda berkabung) atau merah (yang terlalu gembira).

Ia lebih sering memilih warna-warna optimis yang tidak mencolok, seperti merah jambu, biru muda, atau ungu muda yang dicocokkan dengan topi dan perhiasannya.

"Ia mengenakan mantel panjang yang halus dan kehilangan senyum ketika melihat Jembatan London hancur," kenang seorang serdadu dengan penuh hormat.

Bahkan saat Istana Buckingham dijatuhi bom dan suaminya yang sakit-sakitan terluka, ia tidak menangis.

Baca Juga: Lontarkan Kritik Keras pada Pemerintah China Soal Muslim Uighur, Mezut Oezil Justru Diserang Balik Fansnya, Klub yang Dibelanya pun Turut Kena Imbasnya

Dengan tersenyum, ia mengucapkan kata-kata yang terkenal sampai kini, "Saya lega, kami terkena bom.

Dengan demikian saya bisa merasakan solidaritas orang-orang East End yang daerahnya hancur kena bom." East End adalah daerah kaum buruh yang paling parah terkena bom.

Wanita Eropa paling berbahaya

Pidato radionya yang dikumandangkan gerakan bawah tanah selama perang bisa didengar di seluruh Eropa.

Baca Juga: Cinta Tak Memandang Usia, Mantan Kekasih Maia Estianty Move On ke Artis Cantik yang 14 Tahun Lebih Muda, Sering Kepergok Tampil Mesra di Setiap Kesempatan

Wanita kelahiran Glamis, Skotlandia, yang kehilangan saudara lelakinya, David, di Perang Dunia I ini, sangat membenci Jerman, terutama Nazi.

la tak pernah mau menyerah pada Jerman. Bahkan kalau ada kesempatan, ia bersedia menembaknya sendiri. Hitler sampai-sampai menyebutnya, "Wanita Eropa paling berbahaya".

Hitler tidak keliru. Tak ada seorang ratu yang semangat perangnya tak terpatahkan seperti dirinya. Tahun 1930-an, ia dan suaminya berada dalam kekalutan perang bersama-sama kaum separatis. Namun, karena ia termasuk dalam lingkar kerajaan, secara resmi ia tak bisa ditangkap.

Keberanian si bunga mawar besi di masa-masa perang itu tetap dikenang sampai sekarang. Tak pernah ada perayaan ulang tahunnya yang lewat tanpa mengenang masa itu. Bahkan sampai ke ulang tahun yang sekarang.

Baca Juga: Cobaan Keluarganya Seakan Tiada Henti, Sang Suami Idap Penyakit Hepatitis A hingga Kehilangan Pekerjaan, Driver Bercadar Tiga Anak Ini Tetap Gigih Narik Ojol untuk Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Bagi orang Inggris yang mengalami saat perang dunia, ada dua kisah kepahlawanan para veteran yang tak lekang dari ingatan mereka.

Pertama, tentang Harris si pengebom, yakni pria yang mengebom Dresden sebagai balas dendam Inggris atas pengeboman yang dilakukan Jerman lima tahun sebelumnya.

Cerita kedua adalah legenda seorang wanita bergaun sutera yang tak kenal lelah melawan sang diktator, yang waktu itu masih menyandang gelar Duchess of York.

Sementara bagi yang berusia 20-an, Ibu Suri adalah tokoh populer seperti dalam lukisan, nenek periang yang bisa tetap kokoh berdiri di atas kapal serta memancing di Skotlandia, meski telah menjalani dua kali operasi tulang pangkal paha dan dipasangi usus buatan.

Baca Juga: Jual Semua Koleksi Gitar Milik Suami untuk Makan Sehari-hari, Retno Masih Pertahankan Satu Alat Musik Spesial Milik Zul Zivilia, Ternyata Simpan Cerita Berharga di Baliknya

Orang melihatnya sebagai pengemban tugas kerajaan yang tak terkalahkan: saat resepsi, di lapangan balap kuda, berburu, berkuda, berpawai.

Dia mengetuai serangkaian lembaga pendidikan dan sosial. la juga ketua kehormatan beberapa resimen, bahkan beberapa universitas menganugerahinya gelar kehormatan.

Toh di balik semua itu Elizabeth punya kelemahan. Ia suka bertaruh dalam jumlah besar saat balapan kuda dan tak tahan untuk tidak mengkonsumsi minuman keras seperti gin-tonic atau sampanye. Kalau ditegur, ia akan menjawab, "Ini cuma segelas."

Meski demikian dalam angket tentang keluarga kerajaan, Ibu Suri tampak paling menonjol.

Baca Juga: Dinilai Sebagai Tempat Rawan Narkotika, Diskotek Colosseum Justru Dapat Penghargaan Adikarya Wisata 2019, Anies Baswedan Langsung Pecat PNS yang Memberi

Soalnya, tak ada yang bisa menandingi kontinuitas wanita energik dan periang yang menikah dengan putra kedua raja Inggris waktu itu, Pangeran Albert, pada tanggal 26 April 1923. la memang mempunyai kapasitas untuk itu.

Wanita cantik anak kesembilan dari Lord dan Lady Glamis ini termasuk dalam jajaran gadis-gadis menarik di zamannya.

Namun, akhirnya keturunan penyandang gelar Earl of Strathmore ini memilih Pangeran Albert, putra raja Inggris yang gagap dan kakinya menderita rakhitis.

"Tapi perkawinan mereka adalah pemikahan penuh cinta, bukan rekayasa," kata Nicholas Davies, wartawan sekaligus penulis beberapa buku tentang keluarga kerajaan Inggris. Albert atau "Bertie"memang tak pernah terlibat affair.

Baca Juga: Nikahi Vanessa Angel Secara Diam-diam, Inilah Sosok Suami Sang Artis, Pengusaha Kaya yang Ternyata Bersahabat dengan Bibi Ardiansyah

"Kami cuma berempat," demikian kata Albert bangga saat telah lahir dua putrinya, Elizabeth dan Margaret.

Sementara buat istrinya yang lahir dengan nama Lady Elizabeth Marguerite Bowes Lyon di zaman Ratu Victoria tahun 1900, perselingkuhan sungguh hal tabu.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Menurut Hitler, Walau Sudah Berusia 100 Tahun, Wanita Ini Adalah Wanita Eropa Paling Berbahaya, Siapakah Dia?

(*)