Find Us On Social Media :

Dikirim Secara Ilegal Hingga Wajib Lakoni Cuci Otak, 10 Pilot AURI Diam-diam ke Israel, Agar Tak Ketahuan Sampai Melipir ke Amerika Serikat

A-4 Skyhawk TNI AU

GridHot.ID -  Suatu waktu, Badan Intelijen Strategis (BAIS) pernah sukses melaksanakan tugas yang bersifat mission imposible.

Seperti misalnya ketika ABRI/TNI pada awal tahun 1980 melakukan pembelian jet-jet tempur A-4 Skyhawk dari Israel melalui misi sangat rahasia.

Pada 1980-an, pasca-perang Yom Kippur, Israel yang mendapat pasokan jet tempur A-4 Skyhawk dari AS dalam jumlah besar mengalami surplus dan bermaksud menjual ke negara-negara yang berminat dengan harga murah.

Indonesia ternyata termasuk yang berminat membeli.

Baca Juga: Nikahi Janda Tajir Usai Dipacarinya Beberapa Bulan, Penampilan Terbaru Aktor Ini Jadi Sorotan, Terlihat Semakin Stylish dan Keren

Namun sebuah kendala muncul, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Untuk mengatasinya, Indonesia kemudian minta tolong Singapura yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk membantu pembelian sekaligus pengiriman sejumlah A-4 Skyhawk ke Indonesia.

Singapura ternyata mau menyanggupi.

Untuk mengirim jet-jet tempur dari Israel ke Indonesia, sebenarnya tidak begitu sulit karena bisa menggunakan kapal-kapal barang yang berlayar menuju Singapura sebelum kemudian meneruskan pelayaran menuju Indonesia.

Baca Juga: Jangan Termakan Mitos! Durian Tidak Berbahaya Bagi Ibu Hamil, Buah Ini Justru Menyimpan Segudang Manfaat untuk Perkembangan Syaraf Janin

Walau begitu, pengiriman 10 pilot AURI (TNI AU) agar bisa mendapat pelatihan menerbangkan A-4 di Israel rupanya tidak mudah.

Diketahui, dalam pembelian pesawat tempur yang dilakukan oleh AURI, agar pesawat langsung siap operasi begitu tiba di Indonesia, dibutuhkan teknisi dan pilot terlatih untuk menerbangkan pesawat bersangkutan.

Untuk mencetak pilot yang terlatih maka sebelum pesawat yang dibeli dikirim, para teknisi dan pilot tersebut sudah harus dikirim ke Israel guna mendapatkan pelatihan menerbangkan pesawat hingga mahir.

Proses pengiriman para teknisi dan pilot untuk mendapat pelatihan terbang ke Israel sebenarnya sulit karena berisifat sangat rahasia.

Baca Juga: Dapati Kontrak Harga Alutsista Kemahalan, Jokowi Minta Prabowo Lakukan Hal Ini, DPR Pertanyakan Persetujuan

Pasalnya, kepergian para teknisi dan pilot bersangkutan ke Israel tidak boleh diketahui oleh keluarganya, kesatuannya, dan bahkan oleh para teknisi dan pilot bersangkutan.

Oleh karena itu, ketika BAIS mengirimkan 10 pilot untuk belajar terbang di Israel, mereka diberitakan akan menjalani latihan menerbangkan jet tempur F-5 di Arizona, AS.

Namun, ketika sudah mendarat di Singapura, pihak BAIS kemudian meminta semua paspor para pilot itu diganti dengan Surat Perintah Laksana Paspor (SPLP) sambil dijelaskan tujuan penerbangan mereka adalah Israel.

Para pilot AURI juga diubah semua identitasnya.

Baca Juga: Dikomandoi Egianus Kogoya, Kasus Pembantaian Puluhan Pekerja Jembatan di Nduga oleh KKB Kini Hadapi Persidangan, Lokasi Sengaja Dipindah dari Papua ke Jakarta, Ini Alasannya

Sementara itu, jika ada yang bertanya, harus dijawab bahwa pilot AURI tersebut berasal dari Singapura.

Setelah lolos pemeriksaan di Jerman dan Israel, 10 pilot AURI akhirnya bisa menjalankan latihan menerbangkan A-4 Skyhawk selama empat bulan hingga sampai tahap siap untuk bertempur (combat ready).

Semua pilot AURI juga mendapatkan wing dan brevet penerbang A-4 Skyhawk plus sertifikatnya.

Demi menghilangkan jejak agar para pilot itu seolah tidak pernah ke Israel, semua brevet, wing, sertifikat, dan segala sesuatu yang menandakan pernah ke Israel dihancurkan serta dibakar.

Baca Juga: Bongkar Watak Asli Ari Askhara yang Dulu Jadi Teman Dekatnya, Sandiaga Uno: Lingkungan Bisa Mengubah Watak Seseorang

Semua pilot AURI penerbang A-4 Skyhawk juga 'dicuci otak'.

Bukan dengan cara yang kejam, melainkan dengan cara dikirim ke AS.

Selama dua pekan di AS, mereka diajak berkeliling, mencoba berbagai moda transportasi, serta menginap di berbagai hotel berbeda.

Selain itu, mereka juga diwajibkan mengirimkan kartu pos kepada keluarga dan satuannya, agar selama pergi mereka diketahui berada di AS,  bukan di Israel.

Untuk membuktikan pilot AURI 'belajar terbang di AS', semua pilot masuk ke pangkalan US Marine Corps  untuk mendapatkan pelatihan terbang sekedarnya.

Baca Juga: Tampar Balik Sentilan Wakil Ketua DPR RI Pakai Maskapai Pribadi, Susi Pudjiastuti: Pak Doctor Mestinya Tau, Ada Berapa Kali Saya Kasih Tumpangan Pesawat Pribadi Orang KKP Jaga Lobster Sitaan

Semua pilot AURI juga berfoto bersama di samping A-4 Skyhawk US Marine, sehingga melalui berita foto yang tersebar di Tanah Air, mereka diketahui sedang latihan terbang di AS.

Semua pilot AURI lalu pulang ke Indonesia lewat Washington dengan membawa sejumlah asesoris milik USAF untuk meyakinkan keluarga, satuan, dan juga publik bahwa mereka selama ini memang pergi ke AS.

Tak berapa lama, setelah para pilot AURI pulang ke Tanah Air, sejumlah A-4 Skyhawk pun dikirim dari Israel.

Pada 5 Oktober 1980, sejumlah A-4 Skyhwak yang oleh pemerintah dijelaskkan ke publik 'dibeli dari AS' sudah dipamerkan dalam hari ulang tahun ABRI/TNI.

Sumber:

- Benny Moerdani Yang Belum Terungkap, Tempo-Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta 2015.

- Menari di Angkasa, F Djoko Poerwoko, Kata Hasta Pustaka, 2007.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Agar Pelatihan Rahasia Pilot AURI di Israel Tidak Ketahuan, Bukannya Dibuat Susah tapi Malah Disuruh Bersenang-senang ke AS"

(*)