Find Us On Social Media :

Ngelunjak, Tak Jadi Dibebaskan oleh Menkumham Yasonna Laoly, Narapidana Kasus Korupsi Minta Kompor Gas Hingga Kulkas ke KPK

Tahanan KPK surati Pimpinan KPK minta diberi sejumlah fasilitas

"Total data asimilasi dan integrasi adalah 38.822," kata Kepala Bagian Humas dan Publikasi Ditjen Pemasyarakatan Rika Aprianti, Senin (20/4/2020).

Namun program asimilasi itu tak diberikan ke sembarang tahanan, salah satunya adalah tahanan KPK.

Dilansir Gridhot dari Tribunnews.com, baru-baru ini beredar surat dari tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditujukan kepada pimpinan KPK terkait minimnya fasilitas rumah tahanan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Bongkar Identitas Sosok yang Bisikkan Ide untuk Membebaskan Para Napi, Yasonna Laoly Mengaku Sampai Disurati, Menkumham Sebut Ia Jadi Dihujat Padahal Bukan Buah Pikirannya Sendiri

Berdasarkan surat yang diterima Tribunnews.com, surat tersebut ditandatangani 18 tahanan dan dikirim tanggal 8 April silam.

Para tahanan mengungkap anggaran makanan yang minim sebesar Rp 32 ribu untuk tiga kali makan dalam sehari tak akan mampu memenuhi kebutuhan gizi mereka.

"Kami memahami keterbatasan anggaran penyediaan makanan tahanan oleh APBN menjadikan terbatasnya gizi makanan yang diberikan, bahkan di bawah standar kebutuhan pokok kalori harian tahanan, yang berdasarkan berita di televisi hanya senilai Rp 32.000,- perhari untuk 3 (tiga) kali makan," tulis para tahanan dalam surat tersebut yang diterima Tribunnews.com, Rabu (22/4/2020).

Baca Juga: Nyerah Diserang Netizen, Yasonna Laoly Curhat Usai Dirinya Jadi Korban Bully Warganet, Sang Menkumham: Ampun Deh!

Karenanya, dalam surat itu mereka meminta KPK memfasilitasi tahanan dengan kompor gas atau listrik dan kulkas.