Find Us On Social Media :

Ada 30 Mobil dan Ratusan Brimob Bersenjata Lengkap, Bahar bin Smith Dijemput Seperti Teroris, Santri: Kita Sudah Siap Mati, Kita Nggak Takut Sama Petugas yang Bawa Senjata

Baru Saja Hirup Udara Bebas, Bahar bin Smith Kembali Ditangkap Aparat Hukum Indonesia

Gridhot.ID - Mantan terpidana kasus kekerasan terhadap anak, Bahar bin Smith kembali ditangkap.

Bahar bin Smith kembali diamankan ke Lapas Khusus Kelas llA Gunung Sindur, pada Selasa (19/5/2020) dini hari.

Beberapa santri Bahar bin Smith mengisahkan tentang proses penangkapan kembali guru mereka.

Baca Juga: Tinggalkan Sel Tahanan Miliknya yang Bak Kamar Hotel, Setya Novanto Dikabarkan Hilang dari Lapas Sukamiskin, Kemenkumhan Sebut Papa Berada di Ruangan Pesantren

Mereka menggambarkan bahwa penangkapan yang terjadi pada Selasa (19/5/2020) tersebut mirip dengan penangkapan teroris.

Mereka juga berkisah tentang respons para santri yang sudah siap membela Bahar meski harus mengorbankan nyawa.

Sebelum dijemput pihak kepolisian, Bahar sempat mengisi pengajian usai shalat tarawih di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin, Desa Pabuaran, Kec. Kemang, Kab. Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Berlantai Marmer Miliki Kichen Set Hingga Spring Bed, Kamar Setya Novanto di Lapas Sukamiskin Tak Dirombak, Pimpinan Ombudsman Panggil Tukang Proyek, Kalapas Justru Katakan Ini

Hal itu diungkapkan oleh sejumlah santri saat ditemui Kompas.com beberapa jam paska ditangkapnya Bahar oleh aparat gabungan.

Bukan berarti mudah saat hendak masuk ke lokasi pondok yang dipimpin Bahar itu.

Pasalnya, sejumlah santri silih berganti berjaga di sekitar akses masuk ke lokasi pondok tepatnya sekitar 30 meter dari komplek pondok tersebut.

Baca Juga: Rumah, Mobil Mewah, Emas Batangan Hingga Kapal Serta Aset Rp 28 Miliar dari Hasil Usaha Haramnya Selama Bertahun-tahun Disita BNN, Gembong Narkoba M Adam: Ujungnya Saya Memperkaya Negara Juga

Sedikitnya ada lima santri yang selalu siap mengadang siapapun yang melintas dan mendekati pintu masuk.

Bahkan, salah satu santri dengan perawakan tegap penuh tattoo sedang berjaga bersama temannya di sebuah gubuk.

Sempat menolak diwawancara

Meski begitu, santri tersebut masih tampak sopan saat mengadang dan menanyakan maksud dari setiap orang yang tampak asing bagi mereka.

Baca Juga: Gregetan Nggak Ketulungan, Amerika Serikat Akhirnya Luncurkan Destroyer Kelas Berat, Tiongkok Dipaksa Mundur dari Laut China Selatan

"Permisi bang, mohon maaf ini darimana dan mau kemana?" tanya seorang santri bernama Karim.

Saat Kompas.com berterus terang ingin mengkonfirmasi terkait kronologi penjemputan Bahar, mereka sempat curiga dan melarang untuk mendekat.

Terlebih untuk mendokumentasikan suasana saja mereka tidak mau.

Baca Juga: Kapal Selam Indonesia Buang Sampah di Lautan Australia, Bukannya Kena Omel, Tindakannya Malah Buat Tentara Negeri Kanguru Takut Sendiri, Ini Alasannya

Mereka bahkan sempat menolak untuk diwawancarai oleh wartawan tentang kronologi penangkapan itu.

"Mohon maaf untuk saat ini saya berjaga di sini karena mendapat amanat dari kuasa hukum Habib agar melarang siapa pun, apalagi media memasuki area Pondok Pesantren," lanjut Karim dibarengi santri lainnya yang rata-rata berusia 25-40 tahun itu.

Awal mula Bahar bin Smith dijemput Brimob

Namun tak berselang lama akhirnya mereka percaya dan mulai menceritakan awal mula guru mereka dijemput oleh Brimob.

Baca Juga: Terus-terusan Jadi Kambing Hitam, China Akhirnya Berontak, Lantang Sebut Amerika Serikat Salahkan Tiongkok Karena Tak Becus Urus Wabah di Negerinya Sendiri

"Sudah selesai (tarawih) malam itu jadi kita pengajian semuanya dari jam 9 dan setelah itu beliau istirahat sepulang ngaji," ujar dia.

Ia mengungkapkan detik-detik penangkapan pada malam hari yang kebetulan saat itu santri sedang istirahat menunggu sahur.

Setidaknya, kata dia, ada puluhan mobil berisi ratusan personil kepolisian lengkap dengan senjata layaknya hendak menyergap teroris.

Baca Juga: Sempat Diperbolehkan MUI, Pelaksanaan Shalat Idul Fitri di Masjid dan Tanah Lapang Kini Malah Dilarang Pemerintah, Menteri Agama: Semula Saya Mengimbau, Sekarang Semua Taat Aturan

Suasana yang begitu tenang tiba-tiba saja menjadi mencekam karena sejumlah personel lengkap membawa sniper.

"Ada 30 mobil, truk 5 selebihnya mobil pribadi brimob senjata lengkap beserta sniper. Saya saksi, saya palang pintu disini dan langsung dua orang masuk ke sini tapi Kanit doang. Jadi memang belum sahur beliau dan saat itu sedang istirahat yang memang baru beres pengajian rutin selesai tarawih mulai pukul 21.00 WIB, hingga pukul 01.00 WIB. Tiba-tiba polisi datang membawa habib. Saya juga nggak tahu apa masalahnya," beber dia.

Baca Juga: Lapas Abepura Turut Dibakar Massa Demo di Jayapura Papua, 4 Napi Berhasil Melarikan Diri Hingga 1 Petugas Patah Tulang, Begini Kronologinya

Warga sekitar nyaris terpancing

Menurutnya, para santri dan warga sekitar mengaku nyaris terpancing ketika ratusan aparat gabungan menjemput Bahar pada malam buta itu.

"Ya tahu sendiri kita santri yang namanya bela guru dan agama itu sudah siap mati dah. Kita enggak takut sama petugas yang membawa senjata saat habib dijemput, tapi karena habib dan kuasa hukum meredam, jadi kita terima saja," jelasnya.

Baca Juga: Dikembalikan Lagi ke Lapas Sukamiskin, Setya Novanto Ternyata Takut Saat Berada di Lapas Gunung Sindur yang Banyak Dihuni Napi Teroris

Pantauan Kompas.com siang itu, perkampungan di sekitar lokasi memang sangat sepi. Apalagi lokasinya yang lumayan jauh dari perkotaan.

Lokasinya sekitar 3 kilometer dari Jalan Raya Bogor-Parung.

Sejauh ini, tak nampak petugas kepolisian maupun dari Badan Pemasyarakatan Jawa Barat Kemenkum dan HAM berjaga-jaga di lokasi. (Afdhalul Ikhsan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Pengakuan Santri, Suasana Mencekam Saat Penjemputan Bahar bin Smith".

(*)