Find Us On Social Media :

Selalu Jadi Ikon Idul Fitri di Indonesia, Sosok Inilah yang Pertama Kali Memperkenalkan Tradisi Ketupat, Punya Makna Mendalam dan Magis di Baliknya

LEBARAN: Selalu Disantap saat Momen Idul Fitri, Ternyata Begini Asal Usul Tradisi Ketupat di Indonesia, Memiliki Makna yang Mendalam dan Inilah Sosok yang Memperkenalkannya Pertama Kali

Gridhot.ID - Salah satu menu wajib saat momen di hari lebaran adalah ketupat.Menjelang Hari Raya Idul Fitri bermunculan para penjual daun kelapa untuk dijadikan ketupat.Selama ini populer saat lebaran, tahukah asal usul ketupat?

Baca Juga: Bikin Jengkel Keluarga Pasien, RSUD Mojokerto Dipungut Biaya Rp 3 Juta oleh Petugas Medis untuk Pemakaman Jenazah, Berikut Tanggapan dari Pihak Rumah Sakit Sama halnya dengan tradisi di Indonesia pasti memiliki latar belakang atau sejarah.Tradisi ketupat berasal dari Islam saat masuk ke tanah Jawa.Sunan Kalijaga sebagai orang yang pertama kali memperkenalkannya pada masyarakat Jawa.

Baca Juga: Gerataki Rumah Baru Ruben Onsu, Ayu Ting Ting Kagum Lihat Koleksi Tas Sarwendah, Sang Pedangdut: Ya Allah Wen, Nggak Mau Dikasih Aku Satu?

Melansir BANGKAPOS.com, beliau membudayakan dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran.Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda.

Setelah sudah selesai dimasak, kupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan.

Ketupat sendiri menurut para ahli memiliki beberapa arti, diantaranya adalah mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia, dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat.Yang kedua, mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan, dilihat dari warna putih ketupat jika dibelah dua. Yang ketiga mencerminkan kesempurnaan, jika dilihat dari bentuk ketupat.

Baca Juga: 22 Tahun Lalu Sukses Bius Penonton Lewat Aktingnya, Begini Penampilan Terbaru Pemeran Anjani Kecil di Film Kuch Kuch Hota Hai, Dari yang Imut Hingga Cantik nan Seksi

Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri.

Rupa (jenis-jenis) Ketupat Indonesia Ketupat atau Kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara yang dibuat dari beras. Beras ini dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa dan dikukus sehingga matang.Ketupat paling banyak ditemui sekitar waktu Lebaran, ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa. Ketupat juga sering dihidangkan dengan sate.

Baca Juga: Ada di Lapas yang Sama Meski Kasusnya Berbeda, Begini Kabar Gayus Tambunan dan Abu Bakar Baasyir, Dapat Kabar Gembira di Hari Raya Idul Fitri

Bila dihidangkan dengan tahu dan gulai menjadi kupat tahu. Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Singapura dan sebagainya.Di antara beberapa kalangan di Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat.Di Bali ketupat sering pula dipersembahkan sebagai sesajian upacara.

1. Ketupek Katan Kapau Katupek katan yang khas Kapau, yaitu ketupat ketan berukuran kecil yang dimasak dalam santan berbumbu.

Ketupat ketan adalah versi rebus dari lemang. Santannya menjadi sampai kental sekali dan merasuk ke dalam ketupat.Ketupat kentan ini bisa dimakan sebagai dessert, tetapi juga bisa dimakan dengan lauk pedas, misalnya gulai itik cabe hijau atau rendang.

Baca Juga: Bikin Trenyuh Netizen, Seorang Pria Terekam Kamera Sedang Pungut dan Makan Bangkai Hewan di Jalan Raya, Diduga Jadi Korban Kelaparan di Tengah Pandemi2. Ketupat Glabed Ada lagi sajian rakyat lain di Tegal yang sangat populer, yaitu Kupat Glabed. Kali ini bukan ketupat dari desa Glabed.Kupat glabed adalah ketupat yang dimakan dengan kuah kuning kental. Glabed sendiri sebenarnya berasal dari ucapan orang Tegal bila mengekspresikan kuah yang kental ini.Glabed-glabed! Ketupatnya dipotong-potong, dibubuhi tempe goreng, dan disiram dengan kuah glabed.

Baca Juga: Beranikan Diri Gunakan Vaksin Corona Akhir Tahun, Imunologi China Sebut Kelompok Khusus Ini yang Bisa Dapat, Padahal Baru Masuki Tahap Uji Coba dan Belum SelesaiTambahkan sambal bila ingin citarasa pedas. Topping-nya adalah kerupuk mi yang terbuat dari tepung singkong dan taburan bawang goreng. Sebagai lauknya, Kupat Glabed selalu didampingi dengan sate ayam atau sate kerang.

3. Ketupat Betawi (Bebanci) Masakan paling khas dan unik yang dimiliki masyarakat Betawi adalah ketupat bebanci.Saat ini nggak ada orang yang jual ketupat bebanci. Padahal sangat unik dan enak. Sesuai dengan namanya, ketupat bebanci adalah masakan dengan unsur utama ketupat.

Ketupat ini disantap dengan kuah santan berisi daging sapi dan diberi aneka bumbu seperti kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah.4. Ketupat Blegong (tegal) Kupat Blengong (Kupat Glabed dengan daging Blengong, Unggas ini sendiri adalah Keturunan hasil persilangan Bebek dan Angsa)5. Ketupat Bongko (Tegal) Kupat Bongko adalah Ketupat dengan sayur tempe yang telah diasamkan.

Baca Juga: Berusia Lebih dari Seabad, Dokter Ini Masih Kuat Bekerja secara Normal Obati Pasien, Ternyata Ini Rahasianya untuk Tetap Bugar6. Ketupat cabuk rambak (Solo) Cabuk rambak adalah ketupat nasi yang diiris tipis-tipis, dan disiram dengan sedikit sambal wijen (dicampur kemiri dan kelapa parut yang terlebih dulu digongseng).

Ada yang menyukai sambal yang sangat pedas, ada yang menyukai rasa sambal yang gurih. Rasa sambalnya memang sangat khas. Hidangan ini disajikan dengan kerupuk nasi yang disebut karak.7 .Ketupat/lontong Sayur Lontong Sayur. Biasanya Lontong sayur itu artinya santan kental yang gurih, tapi kalo mau sehat (baca: engga mau makan santan) dikasih soun, telur rebus dan ditaburi bawang.

Baca Juga: Senyumnya Merekah Indah, BCL Bagikan Potret Lebaran Bareng Putra Semata Wayang, Latar Foto Janda Ashraf Sinclair Mendadak Jadi Sorotan, Ada Apa?Makna Magis KetupatSelain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Brunei, dan Singapura.Di Filipina juga dijumpai bugnoy yang mirip ketupat namun dengan pola anyaman berbeda.

Ada dua bentuk utama ketupat yaitu kepal bersudut 7 (lebih umum) dan jajaran genjang bersudut 6.Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

Selain sebagai panganan dan pelengkap menu, rupanya ketupat juga memiliki kegunaan lain.

Baca Juga: 3 Minggu Sembunyikan Batang Hidungnya, Kim Jong Un Tau-tau Muncul di Pertemuan Militer, Operasi Siaga Tinggi Jadi Bahan Pembicaraan Sang Diktator, Ada Apa? 1. JimatDi antara beberapa kalangan di Pulau Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat.Ada masyarakat yang memegang tradisi untuk tidak membuat ketupat di hari biasa, sehingga ketupat hanya disajikan sewaktu lebaran dan hingga lima hari (Jawa, sepasar) sesudahnya.Bahkan ada beberapa daerah di Pulau Jawa yang hanya menyajikan ketupat di hari ketujuh sesudah lebaran saja atau biasa disebut dengan Hari Raya Ketupat.

Baca Juga: Kapolsek Tertidur Saat Rapat, Kapolda Jawa Timur Usir dan Minta Hadap Propam, Begini Kronologinya2. SajenDi pulau Bali, ketupat (di sana disebut kipat) sering dipersembahkan sebagai sesajian upacara.Selain untuk sesaji, di Bali ketupat dijual keliling untuk makanan tambahan yang setaraf dengan bakso, terutama penjual makanan ini banyak dijumpai di Pantai Kuta dengan didorong keliling di sana.

3. Syiar AgamaTradisi ketupat (kupat) lebaran menurut cerita adalah simbolisasi ungkapan dari bahasa Jawa ku = ngaku (mengakui) dan pat = lepat (kesalahan) yang digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan ajaran Islam di Pulau Jawa yang pada waktu itu masih banyak yang meyakini kesakralan kupat.Asilmilasi budaya dan keyakinan ini akhirnya mampu menggeser kesakralan ketupat menjadi tradisi Islami ketika ketupat menjadi makanan yang selalu ada di saat umat Islam merayakan lebaran sebagai momen yang tepat untuk saling meminta maaf dan mengakui kesalahan. (*)

Artikel ini telah tayang di Bangkapos.com dengan judul "Inilah Makna dan Asal Usul Tradisi Ketupat Lebaran di Indonesia"