Find Us On Social Media :

Kadali Timor Leste yang Miskin, Australia Tega Sedot Rp 43 Miliar per Minggu dari Ladang Minyak Bayu Undan, Kongkalikong dengan Perjanjian Ini

Australia dituduh menyedot pendapatan minyak Timor Leste.

Perbatasan baru tersebut mengkonfirmasi beberapa bekas ladang dan ladang operasional berada di wilayah Timor Leste, meski Australia telah mengambil untung selama beberapa dekade.

Pada saat penandatanganan, Australia bersikeras bahwa perjanjian itu tidak akan berlaku sampai kedua negara meratifikasinya.

Namun, pemerintah Australia kini gagal meratifikasi kesepakatan itu sebelum pengumuman pemilihan federal tahun itu.

Baca Juga: Ladang Minyak Mengering, Timor Leste Diprediksi Bakal Bangkrut Tahun 2027, Dubes Minta Elit Penguasa Segera Putar Otak: Jika Tidak Kami Akan Kehabisan Uang

Kritikus menyalahkan ini pada "disfungsi" pemerintah Koalisi dan parlemen ke-45.

Penundaan tersebut berarti Australia terus menarik keuntungan dari ladang gas dan minyak Bayu-Undan, yang sebelumnya telah dibagi 90-10 tetapi dikonfirmasi oleh perjanjian tersebut telah menjadi milik sepenuhnya Timor Leste.

Perkiraan bervariasi antara $ 350.000 (Rp 5,2 miliar) dan $ 2,9 juta (Rp 43,3 miliar) per minggu yang ditarik Australia dengan terus mengklaim 10% dari pendapatan ladang gas dan minyak Bayu-Undan.

"Ini sangat memalukan jika menyangkut salah satu tetangga termiskin kami," kata Steve Bracks, mantan perdana menteri Victoria dan pendiri proyek pemerintahan Timor Leste.