Find Us On Social Media :

Kadali Timor Leste yang Miskin, Australia Tega Sedot Rp 43 Miliar per Minggu dari Ladang Minyak Bayu Undan, Kongkalikong dengan Perjanjian Ini

Australia dituduh menyedot pendapatan minyak Timor Leste.

"Mereka ditolak uang itu karena disfungsi pemerintah Australia dan desakan bahwa parlemen perlu meratifikasi perjanjian itu," tambahnya.

Timor Leste adalah negara dengan ketergantungan minyak terbesar kedua di dunia tetapi cadangannya diperkirakan akan habis terlebih dahulu.

Pemerintah berusaha keras untuk mendiversifikasi ekonominya dan mencegah krisis kehilangan 90% bagian dari anggaran tahunannya yang berasal dari Dana Perminyakan terutama keuntungan Bayu-Undan.

Baca Juga: Negaranya Miskin, Ramos Horta Tuding Bank Mandiri dan BRI Jadi Pembunuh Ekonomi Timor Leste, Marah Besar Saat Tahu Fakta Ini

Bracks, yang juga sesekali menjadi penasihat Timor Leste, meminta partai politik utama Australia untuk berkomitmen membayar kembali uang yang dikumpulkan sejak Maret 2018 ketika perjanjian itu ditandatangani.

Menteri Luar Negeri, Marise Payne, tidak mengatakan apakah pemerintah Koalisi yang terpilih kembali akan membayar kembali uang itu.

Namun, dia mengatakan kedua negara sedang bekerja untuk menyelesaikan pengaturan yang diperlukan.

"Pemerintah Koalisi mengajukan tahap pertama undang-undang di parlemen tahun lalu dan komite ekonomi Senat merekomendasikan pada 8 Februari bahwa itu disahkan," kata Payne.