Find Us On Social Media :

Terus Putar Otak Demi Rencana Liciknya, China Makin Ngotot Klaim Kepemilikan Kepulauan Diayou, Mendadak Dirikan Museum Online untuk Jatuhkan Jepang

Ketegangan di laut china timur

Gridhot.ID - China maik hari makin menjadi-jadi dengan kesewenangannya klaim wilayah negara lain.

Selain natuna, ternyata pulau Diaoyu di Laut China Timur juga jadi sasarannya.

Pulau ini sebenarnya masuk wilayah Jepang.

Baca Juga: Drama Persidangan Penagih Hutang Diiringi Jatuh Bangun dan Air Mata, Sempat Dituntut 2 Tahun Penjara, Pemberi Pinjaman ke Ibu Kombes Rp 70 Juta Terbukti Tak Bersalah

Namun, China hingga sekarang masih ngotot untuk melakukan klaim dengan berbagai cara.

Salah satunya adalah dengan membuka "museum" kliping surat kabar online dan barang-barang lain yang terkait dengan masalah tersebut pada hari Sabtu (3/10/2020).

Melansir South China Morning Post, materi museum juga termasuk laporan dari People's Daily dan buku putih pemerintah, dikurasi oleh tim dari Fujian Normal University dan diunggah ke situs semi-resmi Diaoyudao.org.cn yang dijalankan oleh China Oceanic Information Network.

Baca Juga: Unjuk Rasa Tolak Pengesahan UU Cipta Kerja Berakhir Ricuh, Mahasiswa Ditembaki Gas Air Mata, Sejumlah Polisi Alami Luka-luka

Kelompok delapan pulau tak berpenghuni tersebut dikelola oleh Jepang, yang menyebutnya Kepulauan Senkaku, tetapi diklaim oleh kedua belah pihak, dan juga oleh Taiwan.

Beijing mengatakan, pihaknya menerapkan yurisdiksi atas pulau-pulau itu berabad-abad bahkan sebelum Jepang menemukannya.

Sengketa kedaulatan telah menjadi duri bagi hubungan China-Jepang sejak Tokyo membeli pulau-pulau itu dari pemilik pribadi pada September 2012.

Pada hari Kamis, Jepang melakukan perubahan alamat resmi dari lima pulau utama dalam kelompok tersebut dengan memasukkan kata "Senkaku" di nama mereka.

Keputusan untuk melakukannya dibuat pada bulan Juni, tetapi pelaksanaannya bertepatan dengan hari libur Hari Nasional China, yang menandai berdirinya Republik Rakyat China oleh Partai Komunis.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Negaranya Meroket, PM Malaysia Ogah Lockdown dan Pilih Lakukan Hal Ini, Muhyiddin: Mohon Maaf Jika Abah Harus Mulai Gunakan Tongkat

Terlepas dari sejarah mereka yang panjang dan bermasalah, hubungan antara Beijing dan Tokyo telah membaik tahun ini, sebagian karena Jepang menyumbang pasokan medis penting ke China pada hari-hari awal epidemi virus corona.

Krisis kesehatan menghalangi rencana Presiden China Xi Jinping untuk mengunjungi Jepang pada musim semi.

Akan tetapi, menurut laporan penyiar negara Jepang NHK pekan lalu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi akan melakukan perjalanan ke Tokyo paling cepat bulan ini untuk bertemu dengan mitranya dari Jepang, Toshimitsu Motegi dan Perdana Menteri Yoshihide Suga yang baru dilantik.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Negaranya Meroket, PM Malaysia Ogah Lockdown dan Pilih Lakukan Hal Ini, Muhyiddin: Mohon Maaf Jika Abah Harus Mulai Gunakan Tongkat

Pada bulan lalu, Xi sudah menelepon Suga untuk memberi selamat atas pengangkatannya setelah mantan pemimpin Jepang Shinzo Abe mengundurkan diri karena alasan kesehatan.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "China-Jepang: Beijing buka museum online untuk mendukung klaim atas Kepulauan Diaoyu"