Tak hanya hapus etnis Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, tapi juga wilayah di sekitarnya dikontrol oleh Armenia.
Pengamat menyebut kemenangan Armenia ada kaitannya dengan dukungan militer Rusia yang membalikkan keadaan melawan Azerbaijan.
Terlepas dari upaya kelompok Minsk yang diketuai Rusia, Perancis dan AS untuk menengahi kesepakatan antara Armenia dan Azerbaijan mengenai Nagorno-Karabakh, perselisihan terus berlanjut selama seperempat abad.
Kekhawatiran terus muncul dan mungkin Rusia harus mengajak sekutunya untuk memulai menengahi kesepakatan dua negara tersebut.
Ancaman yang nyata
Dikutip dari Reuters, intelijen luar negeri Rusia peringatkan jika konflik Azerbaijan dan Armenia yang terus meluas dapat sebabkan ancaman nyata untuk Eropa.
Pasalnya, ketegangan itu akan menarik ribuan radikal Islami yang mengancam Moskow.
Sergei Naryshkin, kepala Jasa Intelijen Luar Negeri Rusia mengatakan konflik yang meledak pada 27 September itu menarik orang-orang yang bisa disebut radikal dan teroris.