Salah satu ciri yang menentukan dari sekularisme baru ini adalah promosi penistaan agama.
Dan khususnya, ekspresi ekstremnya dalam bentuk karikatur seperti yang dilakukan kepada Nabi Muhammad.
Kondisi ini lantas 'dipamerkan' secara penuh setelah pembunuhan guru yang mempertunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.
Saat itu, banyak intelektual Prancis memuji penistaan agama dan membela pembelaan tegas pemerintah atas hak kebebasan berekspresi.
Padahal mereka seharusnya mempertimbangkan kata-kata mereka dengan lebih hati-hati.
Di Eropa Barat, hak penistaan diakui secara hukum.
Namun melindungi kebebasan untuk menghujat adalah satu hal dan yang lain dengan antusias mendesak penistaan, seperti yang terjadi di Prancis.
Para pembela penistaan agama meminta kebebasan berekspresi.