Find Us On Social Media :

Tidurnya Tak Bakal Nyenyak, Pelaku Pelempar Bom Molotov Pos Polantas di Makassar Disebut Sudah Teridentifikasi, Polisi: Kami Kejar

Pos polisi lalu lintas di Jalan AP Pettarani-Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang dilempari bom molotov Minggu (13/12/2020)

GridHot.ID - Aksi teror terhadap anggota kepolisian kembali terjadi.

Kali ini, aksi teror tersebut terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Mengutip Wartakotalive, telah terjadi sebuah aksi teror bom molotov di Jalan AP Pettarani-Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (13/12/2020) kemarin.

Kali ini, sebuah pos polisi dilempari bom molotov, hingga ditemukan adanya secarik kertas berisi ancaman dan makian di lokasi kejadian.

Baca Juga: Jadi Andalan Jerman Dalam Operasi Anti Teror, Pasukan Elite KSK Justru Resmi Dibubarkan, Kementerian Pertahanan Ungkap Penyebabnya

Diketahui, aksi pelemparan bom molotov pos polisi tersebut tak hanya terjadi sekali saja.

Aksi pertama terjadi di pos polisi lalu lintas yang berlokasi di Jalan Dr Sam Ratulangi, Kecamatan Mariso, pada Senin (5/10/2020) lalu.

Saat itu, pos polisi diteror dengan cara disirami cat warna merah oleh orang tak dikenal.

Baca Juga: Terkait Aksi Teror di Sigi, Presiden Jokowi: Saya Menyampaikan Dukacita Mendalam Bagi Keluarga Korban

Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan selebaran yang berisi kecaman.

Kecaman tersebut soal kasus dugaan pelanggaran HAM yang terjadi pada September 2019, hingga penembakan warga pada Juli 2020.

Terakhir hari ini, Minggu (13/12/2020) dini hari, pos polisi di Jalan AP Pettarani - Urip Sumoharjo dilempar bom molotov.

Saat dilakukan olah tempat kejadian perkara, polisi juga menemukan secarik kertas yang berisikan ancaman dan makian kepada polisi.

Baca Juga: Terisak Sambil Sodorkan Bukti, Keluarga Anggota Klub Moge yang Keroyok Anggota TNI Ngaku Dapat Teror: Suami Saya Salah, Tapi Tolong...

Menurut Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus saat dikonfirmasi, kasus teror bom molotov tersebut terjadi pada pukul 04.30 Wita.

Meski saat itu ada dua orang anggota polisi yang berjaga di dalam pos, namun mereka diketahui tidak ada yang terluka.

"Kebetulan ada dua anggota yang tengah bertugas di dalam dan mendengar pecahan kaca dari arah depan. Kejadiannya cepat"

Baca Juga: Jadikan Senjata Api untuk Mas Kawin, Modus Penyelundupan Senpi Ilegal dari Jaringan Filipina ke Papua Terungkap, Polisi Buru Pemasoknya

"Ada banner pos lantas yang terbakar ada bekas terbakar di dinding juga," ujar Supriady, melalui telepon, Minggu siang.

Dari penyelidikan sementara yang dilakukan, pihaknya mengaku sudah berhasil mengidentifikasi pelaku.

Dengan petunjuk tersebut, ia berharap pelaku bisa segera ditangkap.

"Pelaku sudah diidentifikasi. Sementara kami kejar. Semua keterangan kami kumpulkan. Semoga bisa segera terungkap," ujarnya.

Baca Juga: Oknum PNS Hingga Mantan Parajurit TNI Jadi Perantara, Bripka MJH Sudah 7 Kali Pasok Senjata ke KKB Papua, Sekali Transaksi Bisa Kantongi Rp 30 Juta

Polisi Tangkap Empat Orang Bawa Bom Molotov

Massa yang diduga ikut unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law ditangkap polisi di Tomang, Jakarta Barat.

Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru dalam pengamanan sekitar kawasan Jakarta Barat, Selasa (20/10/2020).

"Di Tomang tadi ada empat orang diamankan karena yang mereka bawa bukan alat mau demo. Mereka bawa batu dan bom molotov," ujar Audie di Glodok, Tamansari, Jakarta Barat.

Baca Juga: Bikin Gaduh Gara-gara Sebut Muslim Berhak Menghukum Orang Perancis, Mahathir Mohamad Malah Marah Postingannya Dihapus Facebook dan Twitter, Ternyata Ini Maksud Omongannya

Menurut Audie, para perusuh itu mudah diidentifikasi karena massa tersebut malah memenuhi Tomang bukan Patung Arjuna Wiwaha tempat para demonstran tengah unjuk rasa.

Maka dari itu untuk antisipasi kerusuhan, Polres Metro Jakarta Barat imbau para pedagang Glodok untuk menutup sementara toko mereka.

"Karena disini sentra ekonomi Jakarta Barat maka akan kami lakulan pengamanan sebab disini banyak orang cari nafkah," jelas Audie.

Pusat perdagangan Glodok akan dibuka bila situasi Jakarta sudah kembali aman.

Sementara itu di dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha sekelompok massa anarko dimasukan ke dalam mobil polisi.

Mereka dimasukan ke dalam mobil polisi oleh polisi berpakaian preman.

Baca Juga: Ambil Sikap, Indonesia Kecam Omongan Presiden Perancis yang Senggol Agama Islam, Begini Omongan Kemenlu RI

Para mahasiswa juga mewanti-wanti agar merapatkan barisan agar tidak dimasuki provokator.

Naik KRL Dua Pemuda Bawa Bom Molotov

Kedua pemuda berinisial D (27) dan R (23) tidak dapat berkutik ketika isi tas digeledah polisi Jumat (14/8/2020) di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat.

Kedua pemuda itu ketahuan membawa bom molotov ketika aksi unjuk rasa di depan DPR RI tengah berlangsung.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan kedua pemuda itu mengaku hendak ikut demonstrasi di Gedung DPR RI.

"Polisi menyita barang bukti berupa bom molotov, dan alat pelindung gas air mata, serta beberapa stiker buku," jelas Arsya dihubungi Jumat (14/8/2020).

Baca Juga: Teror KKB di Tanah Papua Merajalela, Oknum Polisi dan TNI Justru Jadi Pemasok Senjata, Ada yang Jual Senpi Rp 50 Juta, Begini Faktanya

Keduanya berasal dari Bekasi dan Jakarta Timur.

Saat ini keduanya telah dibawa ke Polres Metro Jakarta Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Oleh karena itu, Arsya mengaku belum bisa membeberkan lebih lanjut.

"Masih didalami ya," ucap Arsya. (Kompas.com/Wartakotalive.com/m24)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pos Polisi Dilempar Bom Molotov, Ditemukan Kertas Berisi Ancaman dan Makian, Pelaku Terindentifikasi (*)