Find Us On Social Media :

Hati-hati! Calo Penjual Surat Rapid Test Palsu Bertebaran, Calon Penumpang Kereta Api Ditawari Hasil Tes Cepat dengan Harga Menggiurkan

Kolase foto penjual surat hasil rapid test palsu

Sementara, Direktur Pengawasan Bidang Pertahanan dan Keamanan BPKP Faisal mengatakan, penetapan harga rapid test antigen tersebut telah disepakati pihaknya bersama Kemenkes.

BPKP selaku lembaga audit internal negara akan melakukan pengawasan dan kontrol terhadap seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

"Dalam melaksanakan pengawasan tersebut kami memperoleh informasi, termasuk pelaksanaan rapit test antigen swab ini."

Baca Juga: Hasilnya Mulai Dipertanyakan, Rapid Test Diakui Satgas Penanganan Covid-19 Hanya untuk Tekan Angka Perjalanan Tidak Perlu, Pemerintah Siapkan Metode Pengganti yang Lebih Akurat

"Karena itu sesuai dengan tugas yang sudah diamanahkan kepada BPKP."

"Kami akan melakukan pengawasan terhadap harga rapid test antigen," ucap Faisal.

Penerapan kebijakan wajib rapid tes antigen atau PCR dilakukan di Jawa dan Bali selama periode Natal dan Tahun Baru, 18 Desember 2020 sampai 8 Januari 2021.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menyatakan masyarakat yang ingin keluar-masuk Ibu Kota diwajibkan membawa hasil rapid test antigen.

Baca Juga: Buat Gempar Masyarakat Indonesia, IDI Makassar Blak-blakan Ungkap Hasil 'Positif atau Negatif' Rapid Test itu Palsu, Berikut Penjelasan Dokter Koboi

Kebijakan dari pemerintah pusat ini akan berlaku mulai Jumat (18/12/2020) sampai Jumat (8/1/2021) mendatang.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, kebijakan itu berlaku bagi penumpang pesawat terbang, kapal laut, dan bus.