GridHot.ID - Saat mengevaluasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, pada Rabu (13/1/2021) malam, Badan Kamanan Laut Indonesia (Bakamla) RI sempat merasa terganggu dengan ulah satu unit kapal asing .
Setelah diselidiki, kapal asing tersebut ternyata kapal survei Tiongkok yang melintas di wilayah Natuna hingga Selat Sunda. Melansir kanal YouTube metrotvnews pada Jumat (15/1/2021), KA Bakamla Laksamana Madya Aan Kurnia menjelaskan kronologinya.
Baca Juga: China Mulai Tak Banyak Menggertak, Kini Pemerintahnya Justru Persenjatai Kapal Penjaga Pantai yang Berpatroli, Perintahkan Langsung Tarik Pelatuk Jika Ada yang Nyenggol"Tanggal 13 Januari di pusat pengendali bakamla, kami memonitor ada kapal survei Tiongkok Alur Laut Kepulauan Indonesia-I (ALKI-I)," ujarnya.
"Memang diizinkan untuk kapal-kapal melintas di ALKI-I, namun yang mejadi kecuriggan Bakamla, kapal Survei ini sempat mematikan Automatic Identification System (AIS) sebanyak tiga kali, dan waktunya juga cukup panjang, ada yang 8 jam, 24 jam, dan 12 jam," sambungnya.
Bakamla kemudian memerintahkan KN Pulau Nipah 321 untuk melakukan Intersep.