Find Us On Social Media :

Corona Terlanjur Jangkiti 26 Juta Warganya Sampai Bunuh 437 Ribu Orang, Amerika Serikat Malah Baru Saja Wajibkan Warganya Pakai Masker di Transportasi Umum, Kenapa?

Jalanan New York saat lockdown akibat wabah corona.

Gridhot.ID - Amerika Serikat memang menjadi negara dengan tingkat kasus positif corona tertinggi di dunia.

Banyak orang menyoroti negara tersebut akibat banyaknya kasus yang tercatat

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atawa Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS) mengeluarkan perintah pada Jumat malam yang mewajibkan penggunaan masker wajah di hampir semua bentuk transportasi umum pada Senin (1/2).

Kewajiban ini muncul setelah AS terus melaporkan ribuan kematian akibat Covid-19 per hari.

Baca Juga: Dentuman Keras dan Benda yang Mengepulkan Asap Bikin Lampung Tengah Geger, Warga Langsung Berduyun-duyun Datangi Rumah Munjilah, Peneliti Buka Suara

Perintah yang akan berlaku pada pukul 23.59 pada hari Senin, mengharuskan penggunaan masker wajah oleh semua pengguna pesawat, kapal, kereta api, kereta bawah tanah, bus, taksi, dan transportasi umum dan di pusat transportasi seperti bandara, terminal bus atau feri, kereta api dan kereta bawah tanah stasiun dan pelabuhan laut.

Presiden AS Joe Biden pada 21 Januari memerintahkan lembaga pemerintah untuk segera mengambil tindakan untuk meminta penggunaan masker di bandara dan di pesawat komersial, kereta api, dan kapal laut umum, termasuk feri, layanan bus antarkota, dan semua transportasi umum.

Di bawah Donald Trump, yang menjadi presiden hingga 20 Januari, dorongan CDC untuk mengamanatkan masker dalam perjalanan diblokir.

Badan tersebut malah hanya mengeluarkan rekomendasi kuat untuk penggunaan masker. Trump juga menolak upaya Kongres untuk mengamanatkan penggunaan masker.

Baca Juga: Dituding Rasis ke Natalius Pigai Hingga Dipolisikan KNPI, Abu Janda Sebut Pelapor Ingin Balas Dendam Politik: Sakit Hati FPI Dibubarin

"Penggunaan masker pada sistem transportasi kami akan melindungi orang AS dan memberikan keyakinan bahwa kami dapat sekali lagi melakukan perjalanan dengan aman bahkan selama pandemi ini," ungkap perintah penggunaan masker setebal 11 halaman yang ditandatangani oleh Marty Cetron, direktur Divisi Migrasi Global dan Karantina CDC.

Maskapai penerbangan dan sebagian besar moda transit sudah mewajibkan masker. Tapi, perintah CDC resmi membuat orang yang tidak mengenakan masker menjadi melanggar hukum federal yang dapat memudahkan pramugari dan orang lain untuk menegakkannya.

Sebuah grup maskapai penerbangan AS mengungkapkan kepada Biden bahwa maskapai penerbangan harus melarang ribuan penumpang dari penerbangan karena tidak mematuhi kebijakan masker maskapai.

CDC mengatakan, orang-orang yang melanggar perintah tersebut berpotensi menghadapi hukuman pidana, tetapi hukuman sipil akan lebih mungkin terjadi jika diperlukan.

Baca Juga: Pukul Sipir Rutan KPK Gegara Masalah Renovasi Kamar Mandi, Eks Sekretaris MA Nurhadi Kini Dilaporkan ke Polisi, Kuasa Hukum: Saya Lihat Ini Blaming

Perintah tersebut akan diberlakukan oleh Administrasi Keamanan Transportasi dan agen federal, negara bagian dan lokal.

Perintah tersebut mengatakan, penumpang harus memakai masker saat transit kecuali untuk waktu singkat, seperti makan, minum, atau minum obat. Masker dapat dibeli dari pabrikan atau dibuat sendiri.

Satu-satunya pengecualian adalah untuk wisatawan yang berusia kurang dari dua tahun dan untuk mereka yang memiliki kondisi medis tertentu. Orang yang mengendarai mobil pribadi dan pengemudi truk komersial tunggal tidak harus memakai masker.

Maskapai penerbangan AS menyuarakan keprihatinan minggu ini tentang permintaan penumpang untuk memilih tidak memakai masker dengan alasan kesehatan.

Baca Juga: 'Ilmu' Kiwil Untuk Gaet Wanita Dikuak Mbah Mijan, Sang Paranormal: Kalian Ganteng Tapi Jomblo, Beguru Noh Sama Dia

Perintah CDC mengatakan maskapai penerbangan dan operator lain harus secepat mungkin, menurunkan siapa pun yang menolak untuk mematuhinya.

Perintah CDC mengatakan, maskapai penerbangan dan moda transit lainnya mungkin memerlukan dokumentasi medis dan konsultasi oleh spesialis medis serta mewajibkan tes Covid-19 negatif dari penumpang untuk naik pesawat atau moda transportasi lainnya.

CDC mengatakan minggu ini bahwa pihaknya menimbang kemungkinan persyaratan tes Covid-19 negatif untuk perjalanan udara domestik setelah mewajibkan untuk hampir semua perjalanan internasional yang berlaku pada 26 Januari.

Tapi, prospek pengujian Covid-19 domestik menyebabkan tentangan kuat dari maskapai penerbangan dan kelompok lain.

Baca Juga: Fakta Baru di Balik Video Panas Gisel dan Nobu Bakal Terungkap, Penyidik Akan Olah TKP di Hotel Medan, Kekasih Wijin: Nggak Apa-apa, Kita Hormatin Aja

Agen federal harus menyerahkan rencana selambat-lambatnya hari Jumat untuk menegakkan perintah Biden terpisah yang mewajibkan penggunaan masker di semua gedung federal dan di semua lokasi federal.

Memo Gedung Putih pada 24 Januari mengatakan, perjalanan domestik untuk karyawan federal harus dibatasi hanya pada perjalanan yang sangat penting, dan tingkat hunian di kantor federal harus dibatasi hingga 25% selama periode prevalensi komunitas yang tinggi.

Amerika Serikat sendiri memang mengalami kasus corona tertinggi di dunia.

Berdasarkan data yang dihimpun Google bersama Wikipedia, Amerika Serikat diketahui sudah memiliki 26 juta pasien corona di negaranya.

Baca Juga: Blak-blakan Ungkap Kriteria Wanita Idamannya, Ariel NOAH Nyatanya Tak Tahu Alasannya Terpesona dengan Artis Cantik Ini, Padahal Rela Luangkan Waktu Demi Lihat Wajah Menawannya, Siapa?

Bahkan 437 ribu warga diketahui meninggal dunia akibat virus tersebut.

(*)