Find Us On Social Media :

Masa Bodoh Rakyatnya Banyak yang Tewas, Ternyata Demi Agenda Inilah Militer Myanmar Jadikan Tumbal Para Demonstran, Pakar Ekonomi: Ini Benar-benar Elit dan Kroni Bisnis

Demonstrasi melawan militer yang berkuasa di Myanmar.

Selama bertahun-tahun, militer harus mandiri dan didorong untuk mengembangkan saham di perusahaan lokal guna mendanai operasi mereka.

Dilansir Al Jazeera, militer membentuk kapitalisme kroni dengan jenderal senior dan perwira, sehingga mampu mengamankan akses ke banyak sektor ekonomi di Myanmar

Di beberapa daerah, hanya perusahaan militer dan afiliasinya yang diizinkan beroperasi.

Baca Juga: Gencar Sesumbar Anaknya Bakal Dilamar Bontot Jokowi, Ibu Nadya Arifta Bocorkan Waktu Lamaran Kaesang dengan Putrinya: Terbaik

Proses tersebut mendapatkan momentum dengan penjualan aset tahun 2011, membuat para jenderal dan keluarga mereka bisa memanfaatkan pembukaan ekonomi untuk mengamankan aset di sektor bisnis Myanmar.

"Ini benar-benar elit dan kroni bisnis yang diuntungkan dari pencurian besar-besaran sumber daya negara ini," kata Anna Roberts, direktur eksekutif Burma Campaign UK.

"Prajurit tidak mendapat keuntungan dan jelas rakyat biasa menderita karena uang yang seharusnya dibelanjakan untuk kesehatan dan pendidikan disalurkan untuk membeli peralatan militer," tambahnya.

Baca Juga: 2 Tahun Jadi Single Parent Usai Diceraikan Ahok, Veronica Tan Posting Wejangan Menyentuh Untuk Anak Gadisnya di Perantauan, Netizen: Kata-katanya Meneduhkan

Meskipun praktik itu tidak berjalan lagi, dua organisasi bisnis yang didirikan militer pada 1990an masih beroperasi hingga sekarang.

Kedua organisasi tersebut, yakni Myanmar Economic Corporation (MEC) dan Myanmar Economic Holdings Limited (MEHL).