GridHot.ID -KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa meresmikan instalasi tahanan militer berbasis Information Communication Technologi (ITC) pada Selasa (20/4/2021).
Peresmian itu dilakukan diMarkas Polisi Militer Kodan Jayakarta (Mapomdam Jaya), Jakarta Selatan.
Mengutip ANTARA, saat ditemui selepas acara peresmian, Andika Perkasa mengaku bangga.
Sebab untuk pertama kalinya TNI AD memiliki hal semacam itu.
"Hari ini merupakan kebanggan kami karena untuk pertama kalinya TNI AD memiliki smart instalasi tahanan militer. Smart ini karena berbasis ITC," ujar Jenderal Andika Perkasa.
Melansir Surya.co.id dan Tribunnews.com, instalasi tahanan atau penjara militer itu memiliki beberapa kelebihan dibandingkan penjara bisa.
Berikut rangkumannya.
1. Jadi tolok ukur daerah lain
Program perdana tersebut sengaja ditempatkan di Markas Pomdam Jaya karena Jakarta merupakan tolok ukur bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
Selain itu, kata dia, Jakarta merupakan tempat tugas personel TNI AD dengan jumlah terbanyak.
"Jadi karena ini program perdana dan Jakarta sebagai barometer dan dari segi jumlah personel pun paling banyak, oleh karena itu kami tempatkan di polisi militer Kodam Jaya,"kata Jenderal Andika Perkasa setelah peresmian.
"Jadi saya titip kepada seluruh pejabat di polisi militer Kodam Jaya untuk benar-benar memanfaatkan kelebihan dari instalasi Tahanan Militer," sambungnya.
2. Lebih manusiawi dan aman
KASAD juga mengatakan instalasi tahanan militer sudah sepatutnya dibuat manusiawi, aman, dan didesain sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya vandalisme, perundungan, ataupun potensi tahanan untuk mencederai diri sendiri.
"Sekarang semuanya sudah bagus dan tadi sangat aman karena semua yang berada di dalam memang di desain sedemikian rupa sehingga tidak mungkin ada vandalisme, bullying, maupun yang bisa mencederai diri sendiri," kata Jenderal Andika Perkasa.
3. Biaya capai Rp 100 miliar
Jenderal Andika Perkasa menjelaskan biaya pembangunan instalasi tahanan militer tersebut mencapai Rp 100 miliar.
Bangunan instalasi tahanan militer tersebut, kata dia, seluas sekitar 1500 meter persegi di dalam Markas Pomdam Jaya.
Instalasi tahanan militer tersebut mampu menampung 83 orang.
4. Berbasis Kecerdasan Buatan
Artificial Intelligence (AI) yang ditanamkan dalam sistem instalasi tahanan militer tersebut memungkinkan petugas menganalisa setiap gerak gerik para tahanan di dalamnya.
"Karena segala bentuk gerakan itu ada analisisnya dan analisisnya dilakukan langsung oleh artificial intelligence. Jadi sudah otomatis," kata Andika.
Pintu utama instalasi tahanan militer tersebut sudah dilapisi dengan sistem keamanan berlapis yang dilengkapi dengan sistem inspeksi kolong kendaraan.
5. Mempersempit celah penyelundupan
Alat pemindai x-ray dan detector logam ditempatkan di pintu pengunjung untuk mempersempit celah penyelundupan barang ke dalam ruang tahanan.
Kamera CCTV juga ditempatkan di setiap sudut ruangan untuk memantau setiap kegiatan.
Diinformasikan, kamera CCTV tersebut berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengirimkan sinyal apabila ada kegiatan tak wajar.
Tahanan di instalasi militer tersebut dikenakan gelang pengenal yang juga berfungsi untuk memantau gerakan para warga binaan.
Seluruh aktifitas pengawasan dan pengamanan terintegrasi dalam satu ruang komando.
Instalasi tahanan militer itu juga dilengkapi layanan kunjungan yang canggih di antaranya fasilitas kunjungan online.
(*)