Find Us On Social Media :

Wali Kelasnya Sendiri Disebut Stres Sampai Meninggal Dunia Jadi Korban CPNS Bodong Olivia Nathania, Anak Nia Daniaty Disebut Cuma Bilang Begini, Agustin: Dia Nangis Bersimpuh di Pangkuan Saya

Putri Nia Daniaty, Olivia Nathania menjadi terdakwa kasus penipuan

Namun, Mantan Istri Farhat Abas itu juga tidak bisa berbuat apa-apa dan cuma bisa menjanjikan pertemuan, yang di mana pertemuan tersebut juga akhirnya gagal terlaksana dan berujung kontak dengan kuasa hukum.

Hingga akhirnya salah satu korban bernama Karnu melaporkan Olivia Nathania dan suaminya, Rafly Noviyanto Tilaar ke Polda Metro Jaya pada 23 September 2021.

Kini anak Nia Daniaty yang akrab disapa Oi itu menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dilansir dari Tribun Seleb, jelang sidang tuntutan, pihak korban menggelar jumpa pers guna memberi klarifikasi terkait beberapa hal dalam kasus tersebut.

Selain klarifikasi, seorang korban bernama Agustin mengatakan kasus tersebut sudah memakan korban jiwa.

"Benar ada yang hilang nyawa di kasus ini. Itu adalah orang tua korban yang meninggal. Dia itu wali kelas Olivia di SMA. Umur memang urusan Yang Maha Kuasa, tapi dia itu stres anaknya dua orang ikut CPNS bodong ini," tutur Agustin saat ditemui di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Sabtu (12/3/2022).

Adapun korban jiwa tersebut salah satunya adalah wali kelas Olivia.

Baca Juga: Ngaku Lewat Jalur Belakang dalam Kasus CPNS Bodong, Olivia Nathania Akui Cuma Terima Rp 25 Juta Per Orang hingga Bongkar Sosok yang Terlibat, Anak Nia Daniaty: Mereka yang 'Makan'

Ia meninggal dunia diduga karena mengalami stres akibat ikut menjadi korban CPNS bodong.

"Kami sempat sampaikan saat kami dikonfrontasi dengan Oi. Saya bilang, Oi wali kelas kamu meninggal dia stres. Dia cuma bilang maafin saya, Bu. Dia nangis sama saya, bersimpuh di pangkuan saya bilang, 'Oi minta maaf'," tutur Agustin.

Tak hanya sang wali kelas, berdasarkan keterangan Agustina ada beberapa orang lainnya yang juga bernasib sama.

"Ada juga satu orang, meninggal orang tuanya, stres saat Oi bilang dia lakukan ini (kasus cpns bodong). Bapaknya merasa ini anaknya dua, tiga kali bolak balik enggak ada hasil, stres hingga meninggal," ujar Agustin.

"Ada lagi beberapa orang yang memang, terus terang, stres sampai meninggal. Saya sampaikan itu ke Oi, ada enam orang yang meninggal, orang tuanya, yang ikut di program ini," sambungnya.

Terakhir, Agustin sendiri turut mengalami gangguan mental karena kasus ini, sehingga dirinya ikut terlilit utang.

"Saya terlilit utang karena janji manis Oi. Saya menyayangkan karena tidak ada perkataan maaf dari Oi atau statement dari ibunya, Ibu Nia Daniaty. Saya kenal ibunya, ibu Nia juga kenal saya, dia tau saya gurunya Oi. Tapi, tidak ada itikad baiknya sama sekali," ucap Agustin. (*)