Find Us On Social Media :

'Ini Kasus Kemanusiaan' Ternyata Tak Dibayar Sama Sekali, Terkuak Alasan Kamarudin Simajuntak Rela Bela Brigadir J Mati-matian, Singgung Pekerjaan Orangtua Mendiang

Samuel Hutabarat (kiri), Brigadir Joshua (tengah), Kammarudin Simanjuntak (kanan)

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, ungkap soal bayarannya dalam mencari keadilan untuk almarhum.

Ternyata Kamaruddin Simanjuntak memberikan jasa secara gratis untuk keluarga Brigadir J.

Ia juga membeberkan kondisi keuangan keluarga Brigadir J yang kini mengalami kesulitan.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunSumsel, 13 Agustus 2022, Kamaruddin Simanjuntak bersama pengacara Brigadir J yang lain hingga kini masih terus menyelidiki kasus kematian Brigadir J.

Belum lama ini Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan bahwa keluarga Brigadir J terkendala masalah ekonomi untuk membayar sang pengacara.

Ia melanjutkan kini ayah Brigadir J sudah tak berkerja lagi, hanya mengandalkan pendapatan sang istri.

"Rupanya mereka kendalanya adalah masalah ekonomi, jadi ayah almarhum (Samuel Hutabarat) tidak bekerja mungkin karena pengaruh," ucap Kamaruddin.

"Mereka hanya mengandalkan pendapatan istrinya jadi guru di SD dan mereka masih tingga di lingkungan SD," sambungnya

Kamaruddin mengatakan bahwa hal tersebut menjadi beban bagi keluarga Brigadir J, terlebih kini adik Brigadir J tengah berkuliah yang membutuhkan biaya besar.

Baca Juga: Alumnus Sekolah Pencetak Perwira Terbaik, Begini Rekam Jejak AKBP Handik Zusen, Komandan Pemburu Laskar FPI Ini Diduga Langgar Kode Etik di Kasus BrigadirJ

"Sehingga hal tersebut tentu membebani hati dan pikiran mereka, belum lagi mereka masih memiliki tanggungan yang masih kuliah sehingga tentu biayanya besar," jelasnya.

"Apa bila nanti membayar pengacara dari mana biayanya itulah yang mereka pikirkan selama dua hari ini," sambungnya.

Kendati demikian Kamaruddin Simanjuntak menegaskan bahwa dirinya melayankan kasus ini dengan gratis tanpa dibayar apapun.

"Jangankan orang Simanjuntak, orang Jawa, Sunda, saya layani gratis," tegasnya.

"Saya pernah mencairkan deposito saya untuk membiayai 23 perkara pendeta dan gereja di Riau," sambungnya.

"Apa lagi kasus seperti ini kasus kemanusian tentu lah saya tidak akan berani meminta uangmu," sambungnya.

"Demikian juga tim dan pengacara hebat yang saya bentuk kemarin, jenderal saya katakan kepada mereka jangan pernah berharap uang dari sini," tegasnya.

"Kalau mau minta uang minta lah ke saya, jangan ke mereka karena mereka ini sesungguhnya memerlukan bantuan, bila perlu saya minta untuk galang dana," imbuhnya.

"Oleh karena itu banyak pertimbangannya namanya orang tua banyak pertimbangan bagaimana nasib anak saya," sambungnya.

Baca Juga: Janda Eryck Amaral Ngaku Kini Lebih Tenang Menikmati Hidup dan Sudah Temukan Rumus, Aura Kasih: Semua Harus Dimulai dari Nol

"Saya katakan 'ini bukan urusan anak bapak biarlah fokus sekolah, ini urusan orang tua anaknya yang belum terima dihabisi, sangat jahat'," tutupnya.

Sebagaimana diketahui kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J diduga terjadi di kawasan kediaman Irjen Ferdy Sambo Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hingga kini, total ada empat tersangka di kasus ini yakni Ferdy Sambo, Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan KM.

'Skenario Jahat' Geram Ibu Brigadir J, Sindir Ferdy Sambo Kini bak Tumbalkan Putri: Korbankan Istri!

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunnewsBogor, 13 Agustus 2022, Ibunda Brigadir J balak-blakan menyindir ulah Ferdy Sambo dan Putri Candrwathi.

Marah, kecewa, dan hancur nampaknya itu yang tengah dirasakan oleh Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir J.

Rosti Simanjuntak tak habis pikir, Ferdy Sambo tega menghabisi Brigadir J dengan begitu kejam.

Padahal selama ini Brigadir J telah setia menjadi ajudannya.

Tak hanya itu, ibunda Brigadir J juga geram melihat tingkah Putri Candrawathi yang selalu diam dam membisu.

Baca Juga: Ekonomi Rusia Anjlok dan Merosot Sejak Vladimir Putin Invasi Ukraina, Pakar: Krisis Bergerak di Sepanjang Lintasan yang Mulus 

Rosti pun meminta agar baik Ferdy Sambo maupun Putri Candrawathi tidak membuat skenario-skenario jahat lagi.

"Harapan kami sebagai ibu, terlebih kepada anak kita almarhum Nopriansyah Yosua, kasus ini mohon dibuka seterang-terangnya.

Jangan ada kebohongan, jangan ada alibi atau skenario jahat yang dilakukan oleh Pak Sambo ataupun si Putri Candrawathi," kata Rosti Simanjuntak dilansir dari tvOneNews, Sabtu.

Dengan raut kesedihan yang masih memenuhi hatinya, Rosti Simanjuntak memohon kepada Putri Candrawathi atas nama sesama ibu.

"Kalau dia seorang ibu dan seorang perempuan yang memiliki anak, mohonlah berkata jujur dan terbuka seterang-terangnya, agar kasus ini bisa berjalan sesuai dengan hukum yang seadil-adilnya dan sesuai dengan perintah Pak Jokowi," kata dia lagi.

Menurut Rosti Simanjuntak, dirinya tak pernah berkomunikasi langsung dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi semasa hidup almarhum Brigadir J.

"Setelah kejadian juga tidak ada sama sekali (komunikasi)," jelasnya.

Ia pun menyebut, pihak keluarga menunggu itidak baik Ferdy Sambo untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung.

"Kalau dia benar-benar bertaubat kami harapkan, tapi kalau dia masih buat skenario jahat, tunggulah dia bertaubat," katanya dengan nada pilu.

Baca Juga: Siasat Ferdy Sambo Kelabui Anggota Kompolnas, Nangis-nangis 'Jual' Air Mata, Benny Mamoto: Bu Poengky Kejebak, Disuruh Datang Begitu Saja

Rosti Simanjuntak juga menyindir sikap Ferdy Sambo yang malah ikut menyeret sang istri dalam skenario jahatnya.

"Pengakuan boleh sih tapi jangan ada tanda kutip menggunakan skenario baru, menutupi kejahatan, mengorbankan istri.

Katanya dia mengasihi seorang perempuan, atau seorang ibu.

Tapi dia menggunakan istrinya jadi korban, dan istrinya juga terdiam," jelasnya.

Meski tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di TKP, namun naluri Rosti Simanjuntak sebagai seorang ibu mengatakan kalau Putri Candrawathi masih menutupi kejadian yang sebenarnya.

"Dalam kejadian ini Ibu Putri selalu berdiam diri, selalu dikurung, atau bagaimana, kita tidak tahu.

Kalau dia berhati seorang ibu, seorang perempuan, apalagi memiliki anak, ya jangan diam terus, berkata jujurlah, dia kan ada di peristiwa itu," kata dia.

Ia pun kembali meminta kepada Putri Candrawathi karena mereka sama-sama seorang ibu.

"Tolonglah katakan sejujurnya, jangan sengaja ditutup-tutupi.

Baca Juga: Merasa Bingung Karena Skenario Kematian Selalu Berubah, Ayah Brigadir J Sebut Anaknya Punya Hak Hidup, Samuel Hutabarat: Seandainya Salah, Apa Harus Disiksa Seperti Itu?

Walaupun mereka jadi penguasa tinggi, dia kan seorang ibu, seorang perempuan," tandasnya.

Sementara itu, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat hanya bisa berdoa agar kasus ini bisa segera diungkap.

"Saya akan berdoa terus kepada Tuhan, kiranya Tuhan memberikan kesabaran kepada kami, dan membuka jalan," ujarnya.

 (*)