Gridhot.ID - Ferdy Sambo bersama istrinya telah resmi menjadi tersangka dalam kasus kematian Brigadir J.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Ferdy Sambo membuat skenario sedemikian rupa dan melibatkan beberapa polisi untuk menutupi kematian Brigadir J.
Total sudah ada 35 polisi yang diamankan akibat melanggar kode etik kepolisian karena masuk dalam skenario pembunuhan rencana yang dibuat Ferdy Sambo.
Tim khusus pun masih terus melakukan penyelidikan secara mendalam sebelum kasus ini berlanjut ke pengadilan.
Dikutip Gridhot sepenuhnya dari Fotokita, tim khusus yang dikepalai oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menggeledah tiga lokasi di Jakarta Selatan bersamaan dengan penetapan Ferdy sebagai tersangka.
Ketiga tempat itu adalah rumah dinas dan rumah pribadi Ferdy di Kompleks Polri Duren Tiga dan Jalan Saguling III Nomor 29 serta hunian mertua Ferdy di Jalan Bangka XI.
Bukan cuma itu, timsus juga sempat menggeledah kediaman Ferdy di Perumahan Cempaka Residence, Magelang.
Peristiwa di rumah ini disebut sebagai latar belakang terjadinya pembunuhan Brigadir J.
Melansir pemberitaan majalah Tempo, Timsus disebut menemukan baju dan sepatu milik Ferdy Sambo dalam penggeledahan di Jakarta Selatan itu.
Sumber Tempo menyebutkan baju itu yang dikenakan Ferdy saat peristiwa penembakan Brigadir J di rumah dinas pada 8 Juli 2022.
Kepada penyidik, Richard sempat menyatakan bahwa Ferdy ikut menembak Yosua. Bahkan, menurut dia, Ferdy lah yang menuntaskan eksekusi tersebut dengan melepaskan dua tembakan ke arah kepala.
Berdasarkan laporan Tempo, sumber yang dirahasiakan identitasnya menyatakan pakaian dan sepatu itu berlumur darah yang diduga milik Yosua.
"Pakaian tersebut tak sempat dibakar oleh Sambo," sebut sumber majalah Tempo yang secara khusus melakukan peliputan mendalam terkait kasus pembunuhan Brigadir J.
Irjen Dedi Prasetyo, membenarkan kabar penyitaan sepatu dan pakaian Ferdy tersebut oleh timsus. Akan tetapi, dia tak menyebut bahwa sepatu dan pakaian itu bersimbah darah. "Bukan milik Brigadir J, tetapi milk FS," sebut Dedi.
Namun, timsus disebut tak menemukan sarung tangan hitam yang dikenakan Ferdy saat menembak Yosua. Sarung tangan itu telah dibuang Ferdy.
"Dia buang di jalan,” sebut Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono kepada wartawan Majalah Tempo.
Timsus polri sempat menggeledah kediaman Ferdy di Magelang, Jawa Tengah pada Senin kemarin, 15 Agustus 2022.
Penggeledehan tersebut terkait dengan cerita soal latar belakang pembunuhan Yosua.
Sementara itu, berkas kasus pembunuhan Brigadir J dengan tersangka Irjen Ferdy Sambo dkk telah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.
Namun hingga kini Polri belum membuka barang bukti terkait kasus penembakan Brigadir J itu ke publik.
"Bukti kan untuk pembuktian di persidangan. Langkahnya kan pro justitia," kata Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto kepada wartawan, Sabtu (20/8/2022).
Agus mengatakan jaksa akan meneliti alat bukti terkait kasus pembunuhan Brigadir J.
Jaksa, sambung Agus, juga akan mendalami kesesuaian keterangan yang disampaikan para saksi dan tersangka.
"Jaksa akan teliti kelengkapan BP (berita penyidikan) yang diajukan penyidik, persesuaian keterangan saksi, persesuaian keterangan saksi dengan tersangka, persesuaian keterangan antar para tersangka, alat bukti yang ada," terang Kabareskrim.
"Dukungan keterangan saksi yang memiliki keahlian dan analisis penyidik berdasarkan pasal yang dipersangkakan akan menjadi pijakan dasar dalam pengajuan tuntutan hukum oleh JPU di persidangan," tutup jenderal bintang 3 yang lebih senior dari Kapolri itu.
(*)