Find Us On Social Media :

Dituding Sebby Sambom Jadi Antek-antek TNI, Panglima KKB Papua Damianus Magai Yogi Singgung Ada Perang Rahasia hingga Sesumbar Punya 10 Ribu Pasukan Aktif: Mereka Lebih Kuat dan Teruji

Jubir OPM Sebby Sambom yang mengaku ketakutan usai dirampok sesama anggota KKB Papua.

Damianus Magai Yogi mengklaim lebih dari 10.000 pasukan aktif di seluruh wilayah West Papua, termasuk pasukan TRWP yang ada di luar negeri. Dia telah mandat langsung untuk menjalankan operasi militer sejak 1 Juli 2022.

"Kami mendapatkan informasi terakhir bahwa, pergerakan perampokan dibuat oleh TPNPB dengan pegangan anak panah. Kami terkejut. Yang menggunakan anak panah lalu merampok di jalan bukan TPNPB-OPM namun, kriminal (sosialis) dan nama gerakan mereka gerakan sosialis Indonesia," katanya.

Dia kembali menegaskan bahwa yang memegang panah merampok masyarakat sipil bukan TPNPB, TNPB, Dewan Militer dan masyarakat setempat.

"Kami pertahanan West Papua menggunakan senjata sebagai alat perang sesuai hukum humaniter. Kami tidak akan gunakan anak panah dalam perang demi mencegah kesalahpahaman terhadap masyarakat sipil. Anak panah digunakan oleh masyarakat untuk berburuh," ujar Damianus Magai Yogi.

"Indonesia juga harus paham bahwa PO kami itu, PO mutlak menggunakan perangkat nasional antara Papua dan Indonesia selain alat canggih seperti bom dan lain-lain," tambahnya.

"Paskah penyerangan anggota TPNPB oleh gabungan gerakan sosialis dan TNI di Kampung Baguwo 2022 itu menunjukkan bawah kelompok sosialis di bawah pimpinan Sebby Sambom adalah benar-benar fasilitas Indonesia yang sengaja menggunakan topeng Papua untuk memenangkan Indonesia," kata Damianus Magai Yogi.

Menurut Damianus Magai Yogi, Sebby Sambom keliru dalam pergerakan.

"Sebby Sambom dan beberapa anak buah dari kota datang menyamar di hutan menjalankan tugas dikte dari militer Indonesia."

Damianus Magai Yogi menduga upaya Sebby Sambom untuk mempersemput ruang gerak pasukannya.

"Saya tahu itu mempersempit ruang gerak saya dan pasukan saya. Namun 10 ribu pasukan aktif saya yang sedang aktif di medan perang, kekuatan mereka lebih kuat dan teruji dari kekuatan Indonesia apalagi perampok sosialis Indonesia yang sedang samar di arena kami," ujarnya.

"Kami anggap mereka adalah musuh kami yang harus ditembak demi mencegah gangguan stablitas perlawanan kami terhadap Indonesia," tandasnya. (*)